Mohon tunggu...
Nadiyah Munisah Hamelia
Nadiyah Munisah Hamelia Mohon Tunggu... Freelancer - Collegian

Seorang mahasiswi yang masih belajar untuk menulis. Silah koreksi dan mulai berdiskusi.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Teori Perdamaian, Mengenal Segitiga Kantian dalam Hubungan Internasional

28 Oktober 2019   17:52 Diperbarui: 28 Oktober 2019   17:59 2462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Segitiga kantian, sumber StudyBlue.com

Kantian triangle atau biasa disebut segitiga pedamaian pertama dicetuskan oleh Immanuel Kant. Lahir pada tanggal 22 April 1724 di wilayah Konigsberg, Prusia Timur. Ia merumuskan segitiga perdamaian dalam menjaga keseimbangan hubungan antar negara. Segitiga ini merupakan salah satu varian Liberalisme.

Segitiga Kantian terdiri dari lembaga atau organisasi internasional, saling ketergantungan ekonomi internasional dan lembaga demokrasi domestik. Hal ini menimbulkan dampak yang terpisah dan dampak lain ketika diambil bersama. Beberapa penulis seperti Russet dan Oneal menjabarkan bahwa perdamaian positif harus bersandaer pada segitiga Kantian yang mana ia mendukung organisasi internasional demokrasi dan saling ketergantungan ekonomi daripada pada politik kekuasaan. Melalui keadaan ini dapat mengurangi terhadap atau bahkan menggantikan dilema keamanan yang berakar dalam anarki dari sistem internasional.

Jika dilihat dari sisi demokrasi pada salah satu sudut segitiganya, maka demokrasi sendiri memiliki kebijakan luar negeri yang berbeda dari sistem otokrasi dan monarki. Hal ini menekankan bahwa, demokrasi cenderung menghindari konflik yang mungkin beresiko panjang. Pada saat yang sama, demokrasi kurang memuaskan dengan status quonya apabila tidak memiliki kekusaan kuat. Ditinjau dari gagasan bahwa menghindari konflik lebih baik dikarenakan akan menimbulkan banyak kerugian bagi kedua belah pihak. Baik mereka yang kalah maupun mereka yang memenangkannya.

Para pemimpin demokrasi serta warga pada umunya mendapat keuntungan berlipat apabila menghindari konflik. Selain mendapatkan perdamaian dengan memunculkan praktik peace-keeping, negara juga menjalin hubungan bilateral. Segitiga Kantian menunjukkan bahwa negara yang merangkul demokrasi, unsur pertama dalam segitiga, jarang akan melawan atau mengancam satu sama lain. Demokrasi juga lebih damai dalam interaksi mereka dengan negara lain; ini adalah dasar teori perdamaian demokratis.

Menurut Kant, ada dua penjelasan untuk mengapa demokrasi tidak melawan satu sama lain: norma dan lembaga. Mempertimbangkan norma, ia menjelaskan bahwa orang-orang demokratis dan para pemimpin mereka mengakui demokrasi lain berfungsi di bawah prinsip serupa dalam hubungan domestik mereka, dan memperluas kepada mereka prinsip resolusi konflik damai. Selain itu, dengan mempertimbangkan lembaga, penguasa demokratis yang berperang akan memiliki tanggung jawab atas kerugian atau biaya setelah perang. Masyarakat Demokrat juga akan mengharapkan non-demokrasi untuk membuat ancaman dan kekuatan penggunaan, mencegah pembangunan damai mereka.

Dalam sisi organisasi internasional, dan non-pemerintah internasional yang sma-sama menyuarakan perdamaian. Gagasan dasar yang dikembangkan adalah bahwa organisasi diciptakan sebagai alat komunikasi dan membangun relasi dalam berhubungan serta membangun kerjasama yang sangat memungkinkan dalam menghidnari konflik. Negara-negara, dalam menjalankan praktik organisasi internasional juga dapat melihat kesamaan kepentingan dengan berbagi potensi yang memungkinkan untuk membangun kerjasama.

Hal ini juga dibuktikan dengan adanya pendekatan prisoner's dilemma yang mana mereka membutuhkan wadah dalam bekerjasama untuk menyalurkan kegelisahan mereka sehingga mengurangi ketidak pastian yang terjadi dianrtara mereka. Jika diterapkan dalam kasus hubungan internasional antar negara, negara yang bingung dengan kebijakan apa yang akan diambilnya tentu membutuhkan wadah dalam berbagi tanpa harus takut memunculkan konflik saat bertukar kepentingan.

Sedangkan dalam pandangan ketergantungan ekonomi, merujuk pada teori liberalisme bahwa perdagangan antar negara dapat menekan dan menghindari konflik. Dalam perdagangan tentu telah terjalin suatu kerjasama yang mengingkat antar negara yang menyetujui. Perdagangan dapat mempromosikan kesejahteraan ekonomi yang tinggi dan lebih besar dan menlain sinergi antara perdagangan dengan demokrasi karena kelompok kuat cenderung mendapatkan keuntungan dari komitmen yang memungkinkan atau kredibel --yang dihasilkan dari rezim perdagangan intertnasional yang stabil.

Demokrasi perdagangan lebih dengan satu sama lain, mengingat bahwa perjanjian perdagangan cenderung akan dipertahankan, dan hak milik internasional dihormati dengan perundang-undangan yang terkenal. Akibatnya, perdagangan biasanya mempromosikan kemakmuran bersama yang melestarikan pembangunan dan stabilitas demokrasi.

Ide utama dari segitiga Kantian liberalisme internasional yang merupakan teori perdamaian yang demokratis: gagasan bahwa negara demokratis berkembang secara damai, dan negara non-demokratis, tidak damai. Sebaliknya, para kritikus menganggap negara non-demokratis untuk juga dapat berkembang secara damai. Gagasan ini belum tentu dikatakan benar karena perbedaan paradigma dalam pandangan tentu sangat mempengaruhi. Namun segitiga Kantian dapat menjadi rujukan untuk menciptakan perdamaian merujuk pada pandangan liberalis dan menghindari konflik demi menciptkan keadaan yang stabil antar negara.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun