Dua dekade dengan pengalaman menjadi pembimbing dan juri di berbagai event lomba Bahasa Inggris, seperti lomba pidato (speech), lomba news reading atau pembaca berita, membaca puisi, storytelling atau mendongeng dan debat di jenjang sekolah yang berbeda selama ini memantik diri ini untuk membaginya dengan guru atau murid di pelosok tanah air.
Juga pengalaman saat pernah membimbing tim debat Bahasa Inggris dan mengantarkan tim SMA Negeri 1 Magetan mampu menjadi juara 1 untuk tingkat Nasional dari jenjang SMA-SMK pada tahun 2017.
Lomba debat Bahasa Inggris dengan sistem gugur dilaksanakan di bawah lembaga SEAMOLEC-SEAMEO, yaitu lembaga pendidikan bersama seluruh Negara ASEAN yang berpusat di Kota Bangkok, Thailand.
Berkat menjadi juara tersebut, tim yang menjadi juara pertama dan juga penulis sebagai pembimbing debat, mendapat kesempatan untuk diundang ke Bangkok dan berkeliling mengunjungi berbagai sekolah dan Universitas di berbagai Provinsi di Thailand selama 12 hari.
Hal yang mengesankan dan tidak terlupakan adalah saat semua delegasi dari semua Negara ASEAN, diterima dengan ramah oleh Maha Chakri Sirindhorn, Putri ketiga Kerajaan Thailand.
Baca juga : Peran Butterfly Effect dan Pandora Box dalam Sebuah Kegagalan
Oleh karena itu, tidak ada ruginya untuk berbagi pengalaman bagi para guru pembimbing dan para tim lomba debat Bahasa Inggris di berbagai jenjang sekolah di tanah air untuk memperhatikan beberapa hal yang menjadi dasar penilaian bila mengikuti lomba debat Bahasa Inggris.
Apakah itu?
Pertama adalah strategi dalam memilih murid sebagai calon peserta tim lomba debat Bahasa Inggris. Bukan hanya murid yang pandai dan lancar dalam berbicara bahasa Inggris harus selalu ditunjuk menjadi anggota tim debat.