Mohon tunggu...
EAYanti
EAYanti Mohon Tunggu... Lainnya - Book & Food Lover

Writes to Activates My Brain

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Paint by Numbers: Melukis Bukan Lagi Soal Bakat

5 Desember 2013   00:08 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:19 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1386176707178040901

Coba perhatikan lukisan bunga teratai saya. Bagus tidak?.Saya jamin, anda juga bisa membuatnya. Tidak harus berbakat melukis, yang penting telaten. Ya, dengan paint by numbers, siapapun bisa menghasilkan karya lukis seindah karya maestro.

Paint by numbers atau melukis dengan panduan nomor sebenarnya bukan hal yang baru. Ini sudah ada sejak tahun 1950an. Ditemukan, dikembangkan, dan dipasarkan oleh Max S. Klein, dan Dan Robbins dari Palmer Paint Company, Detroit. Pada paint by numbers, obyek lukisan berupa sketsa berwarna biru muda atau abu-abu. Obyek lukisan dipecah menjadi banyak potongan serupa puzzle besar kecil yang bernomor. Tiap potongan puzzle bernomor akan diwarnai dengan warna cat yang spesifik. Jika semua potongan puzzle selesai diwarnai, maka terlihatlah lukisan sesuai master lukisan.Sebenarnya lebih tepat disebut mewarnai daripada melukis. Mungkin, karena media yang digunakan sama dengan melukis, maka lebih dikenal dengan painting, bukan coloring by numbers.

Seperangkat paint by numbers umumnya terdiri dari master lukisan, kanvas bersketsa berupa potongan puzzle bernomer, kuas bermacam ukuran, cat minyak atau akrilikdalam wadah bernomor, dan pengkilap lukisan.

Lalu, bagaimana memulai paint by numbers? Pilih langkah yang menurut anda paling mudah. Kalau saya memilih memulai mewarnai urut sesuai nomor. Bisa juga dimulai dari obyek yang menjadi point of interest, lalu diakhiri dengan background. Atau mulai dengan warna favorit anda. Bisa saja! Yang terpenting harus dipastikan, bahwa tiap potongan puzzle diwarnai sesuai nomer cat dan memenuhi bentuknya. Jika tak bisa dihindari, misal cat keluar dari bentuknya, pastikan tidak terlalu melenceng. Sebab akan mempengaruhi kemiripan hasil akhir dengan master lukisan. Setelah seluruh puzzle selesai diwarnai, perhatikan gradasi warna pada garis batas tiap potongan puzzle. Jika dirasa perlu, koreksi lagi untuk mendapatkan hasil yang lebih halus. Lalu, oleskan pengkilap yang membuat kesan lukisan lebih terlihat natural. Terakhir bubuhkan tanda tangan anda!

Kapan sebaiknya mengerjakan dan berapa lama waktu pengerjaan. Saran saya kerjakan saat anda senggang dan tidak diburu waktu. Melukis dengan paint by numbers butuh kecermatan dan ketelatenan, ini bisa tercapai kalau suasana hati danlingkungan tenang. Lama tidak? Tergantung dari tingkat kesulitan. Semakin kompleks, semakin lama pengerjaannya. Kalau untuk lukisan bunga teratai saya diatas, dengan tingkat kesulitan medium perlu 10jam. Tentu saja saya kerjakan bertahap, seluangnya saya.

Kalau anda ragu untuk memulainya, barangkali takut gagal. Coba dulu lukisan dengan tingkat kesulitan mudah. Jika sudah merasa cukup cermat dan telaten, selanjutnya naikkan level kesulitannya.

Apa manfaat paint by numbers? Ini melatih konsentrasi saya,membuat lebih cermat dan sabar. Senang bisa punya karya lukis yang bagus dengan harga ramah di kantong. Ada kepuasan tersendiri saat berhasil menyelesaikan lukisan, meski bukan pure karya sendiri.

Dimana memperoleh perangkat paint by numbers? Di Indonesia bisa diperoleh di beberapa toko buku Gramedia. Yang saya tahu,ada di Gramedia Matraman Jakarta, dan Gramedia Bandung Indah Plaza. Atau melalui ol shop, www.melukissendiri.com. Untuk OL shop di luarIndonesia berikut addressnya: www.hobbylinc.com,http://paintbynumbers.com.sg, http://paintbynumbersonline.com . Harganya bervariasi, tergantung ukuran kanvas dan tingkat kesulitan.

Ingin punya karya lukis sendiri, tapi merasa tidak berbakat melukis. Jangan khawatir, dengan paint by numbers asal telaten anda pasti bisa. Silahkan dicoba.

[caption id="attachment_296493" align="alignnone" width="1024" caption="Doc Pribadi"][/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun