Mohon tunggu...
DZULFIKRI MUHAMMAD
DZULFIKRI MUHAMMAD Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga

Memiliki minat di bidang Otomotif dan berpartisipasi dalam kehidupan Sosial

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Childfree Vs Bonus Demografi

22 Februari 2023   07:48 Diperbarui: 22 Februari 2023   08:06 563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Gerd Altmann dari Pixabay 

Childfree sedang hangat dalam perbincangan masyarakat indonesia. Banyak dari kalian yang sering membahas childfree ini. Apalagi pembicaraan ini sedang hangat bagi negara Indonesia. beberapa saat lalu juga sedang hangat tentang  bonus demografi yang akan dihadapi oleh Indonesia. Namun apakah kalian semua tahu tentang apa itu childfree dan apa itu bonus demografi?

Childfree merupakan pilihan atau keputusan seorang pasangan suami istri  untuk tidak memiliki anak setelah pernikahan mereka. Biasanya mereka memiliki berbagai alasan tersendiri dalam mengambil Langkah atau childfree ini. 

Beberapa alasan seperti masalah ekonomi, lingkungan dan masih banyak lainnya. Keputusan untuk childfree terkadang ditentang karena budaya Indonesia yang biasa dengan memiliki anak setelah menikah. Bahkan pada zaman dahulu para orang tua memiliki banyak anak. Namun childfree ini berbeda dengan bonus demografi

Perbincangan yang pernah hangat juga adalah tentang bonus demografi yang akan terjadi di Indonesia. tapi apakah kalian tahu apa itu bonus demografi?. Bonus demografi adalah masa dimana usia produktif meningkat dengan diikuti tingkat kematian yang berkurang. 

Usia produktif merupakan usia yang sangat penting dimana mereka paling siap menghadapi kehidupan. Tidak seperti usia yang telah memasuki masa lanjut usia. Mereka rentan terkena penyakit dan kematian banyak mendatangi di usia tersebut. Tapi apakah bagus bonus demografi tersebut?

Bonus demografi menjadi hal yang baik jika kita dapat mengelolanya dengan baik. Seperti anak muda mendapatkan Pendidikan yang memadai, Lapangan kerja yang cukup, dan yang lainnya untuk menunjang masyarakat berusia produktif ini. Beberapa negara lain sudah merasakan bonus demografi dan ada yang berhasil Adapun malah terpuruk dengan bonus demografi.

Bonus demografi bisa menjadi bumerang bagi negaranya sendiri. Jika tidak dipersiapkan dengan baik maka dapat menghancurkan warganya. Tingkat kesehatan semakin menurun, pengangguran dimana mana, Pendidikan rendah, atau bahkan kematian Kembali meningkat atau lebih parah. Jadi bonus demografi harus dipersiapkan dengan baik

Apakah childfree bisa menggagalkan bonus demografi dimasa yang akan datang. Mungkin ada yag beranggapan childfree menggagalkan bonus demografi karena mengurangi populasi umur produktif. 

Namun perlu diingat usia produktif adalah  di usia 16 hingga 64 tahun. Jadi jka anak anak tersebut belum memasuki usia produktif disaat yang diprediksikan tersebut, maka tidak mempengaruhi secara besar dalam peristiwa binus demografi. Yang mempengaruhi bonus demografi adalah para orang tua yang sudah menikah sejak dahulu namun memilih untuk tanpa anak. Itu yang membantu mengurangi bonus demografi. Tapi apakah efeknya sebesar itu?

Childfree akan mempengaruhi bonus demografi jika dilakukan oleh banyak pasangan. Jika dilakukan hanya sebagain sedikit pasangan maka dampaknya tidak akan terlalu besar. Apalagi bonus demografi akan terjadi jika usia produktif yang tinggi. Anak usia produktif sudah dilah dilahirkan sejak para orang tua terdahuku. Bahkan usia produktif bisa sama dengan 2 generasi manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun