Mohon tunggu...
Dzikri Faizziyan
Dzikri Faizziyan Mohon Tunggu... Mahasiswa - The cosmos is within us. We are a way for the universe to know itself.

I love writing as much as i love reading. My one and only standard of morality is individual liberty.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Emotional Intelligence, "Redefining Smart".

18 September 2021   03:00 Diperbarui: 26 September 2021   00:25 1268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika kamu ingin meningkatkan kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan berpikir lebih positif, ikuti saran ini :

Cara kamu menjelaskan keberhasilan dan kegagalan akan berdampak pada kemampuanmu untuk memotivasi diri sendiri. Untuk memotivasi diri, mulailah berpikir seperti ini : orang yang dapat meyakinkan diri sendiri bahwa kegagalan adalah sesuatu yang dapat mereka ubah, dengan salah satu cara yaitu "jangan menyerah". Karena ketika mereka terus mencoba dan bekerja keras sedemikian rupa, bahkan Alam Semesta sendiri merestui dan  percaya bahwa usaha ataupun tindakan yang maksimal akan menghasilkan hasil yang maksimal juga.

You can use emotional intelligence in all kinds of settings, from the office to your love life.

Kamu sekarang mungkin tahu sedikit tentang kecerdasan emosional. Tetapi kamu mungkin juga bertanya pada diri sendiri---"bagaimana sih cara  saya bisa menggunakan pengetahuan ini secara lebih praktis?"

Berikut adalah beberapa saran yang dapat membantu kamu untuk  menggunakan kecerdasan emosional dalam kehidupan sehari-hari.

Nasihat pertama adalah : Kamu dapat menghindari kesalahpahaman dalam suatu hubungan jika kamu mempertimbangkan cara yang berbeda antara pria dan wanita dalam menangani suatu emosi. Biasanya, anak perempuan dibesarkan untuk berbicara tentang perasaan mereka dengan lemah lembut, sementara anak laki-laki belajar untuk meminimalkan 'perasaan' karena mungkin hal itu bisa membuat mereka tampak rapuh.

Misalnya, jika pasangan wanita mengeluh tentang suatu masalah, reaksi pria mungkin akan langsung menawarkan suatu nasihat. Tapi ingat, hal ini bisa saja salah; Karena sering kali ketika seorang wanita mengeluh tentang masalah dia akan mencari validasi. Dia ingin pasangannya mendengarkan dan menunjukkan bahwa dia mengerti terkait masalahnya. Jadi solusinya Akan lebih baik jika ada suatu permasalahannya kita harus mendengarkan ceritanya terlebih dahulu  dengan seksama. Bukan malah dinasehati apalagi dibacakan kitab suci, tetapi alangkah baiknya kita coba untuk memahami.

Kamu juga bisa mengikuti saran ini. Jika kamu sangat kesal ketika terjadi suatu perselisihan, cobalah untuk beristirahat sejenak untuk menenangkan diri. Emosi yang kuat cenderung mendistorsi pemikiran sehingga kemungkinan besar kamu akan mengatakan atau melakukan sesuatu yang mungkin akan kamu sesali nantinya. Karena itu, istirahat sejenak sangatlah membantu, karena di sana hanya ada ketenangan bukan kekacauan.

Saran terakhir adalah: jika kamu harus mengkritik seseorang, coba spesifiklah dan tawarkan sebuah solusi, perihal solusi itu dipakai atau tidak, itu hak mereka, tetapi setidaknya kita sudah bisa memberikan gambaran dan masukan untuknya. 

-

Emosi kita itu sangatlah penting karena berfungsi sebagai sumber orientasi yang sangat diperlukan dan bisa mendorong kita untuk mengambil suatu tindakan. Namun, mereka juga bisa membuat kita bertindak tidak rasional. Itulah mengapa kita membutuhkan kecerdasan emosional. Kecerdasan Emosional adalah seperangkat keterampilan yang memungkinkan kamu untuk mengenali dan mengelola suatu emosi---baik perasaan kamu sendiri ataupun perasaan orang lain.

Kecerdasan Emosional merupakan suatu faktor terpenting dalam membantu kita untuk menjalani kehidupan yang memuaskan. Dibandingkan dengan IQ, Kecerdasan Emosional ini adalah prediktor yang lebih baik untuk mendapatkan kesuksesan akademis, kinerja pekerjaan, dan kesuksesan serta kebahagiaan hidup. Tidak seperti IQ, kita dapat meningkatkan Kecerdasan Emosional kita sepanjang hidupnya.

~ .

 :

, . 2018.  . : .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun