Mohon tunggu...
Dzikri Faizziyan
Dzikri Faizziyan Mohon Tunggu... Mahasiswa - The cosmos is within us. We are a way for the universe to know itself.

I love writing as much as i love reading. My one and only standard of morality is individual liberty.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Emotional Intelligence, "Redefining Smart".

18 September 2021   03:00 Diperbarui: 26 September 2021   00:25 1268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mungkin tidak mengherankan bahwa kecerdasan emosional anak sendiri juga terkait dengan kesejahteraannya. Anak-anak yang mengalami defisit dalam kesadaran diri, empati atau kontrol impuls berisiko mengalami masalah kesehatan mental dan cenderung memiliki lebih banyak masalah di sekolah.

Semua bukti ini menunjukkan bahwa kecerdasan emosional anak-anak sangat penting bagi masa depannya. Anak-anak hari ini akan menjadi orang tua, manajer, ataupun politisi di masa depan. Singkatnya, banyak yang akan memiliki dampak besar pada masyarakat di masa depan, dan akan membantu komunitas mana pun jika orang yang bertanggung jawab itu lebih berempati, pandai menyelesaikan konflik, dan tidak cenderung membabi buta dalam tindakan yang hanya berdasarkan sentimen belaka.

Memang beberapa faktor sosial yang sangat beragam bisa membentuk kesejahteraan masyarakat di masa depan, tetapi jelas kecerdasan emosional adalah salah satu yang paling berpengaruh.

8connectpeople.com/
8connectpeople.com/

There are several ways to boost your emotional intelligence.

Seperti yang telah kita pelajari sebelumnya bahwa kecerdasan emosional dapat menuntun kita pada kehidupan yang lebih baik, kamu mungkin sekarang berpikir, Apakah kita bisa untuk meningkatkan atau mengembangkan Kecerdasan Emosional ?

Jawabannya adalah "bisa". Serangkaian latihan dapat membantu untuk meningkatkannya.

Jika ingin meningkatkan kesadaran diri dan pengelolaan diri, kamu dapat berlatih menggunakan inner dialog. Ini akan membantumu untuk mengidentifikasi dan mengenali perasaan diri.

Misalnya, jika sahabat memberi tahu semua orang, kecuali kamu tentang acara pernikahannya, kamu mungkin akan merasa kesal dan marah. Tetapi dengan inner dialog itu dapat membantumu untuk mengatasi hal ini. kamu harus bertanya pada diri sendiri, "Mengapa saya merasa kesal dan marah ? apa  karena sahabat saya sendiri memberitahu kepada semua orang terkait acara pernikahannya, kecuali saya ?!"

Sekarang, setelah mengidentifikasi perasaan dan penyebabnya, kamu dapat meredam gejolak emosional itu. kamu dapat mengatakan kepada diri sendiri, "Saya mungkin merasa diabaikan, tetapi mungkin saja dia tidak ingin mengganggu saya, karena mungkin dia tahu saya sedang sibuk Praktek Lapang untuk memenuhi tugas perkuliahan" Dengan cara ini, kamu mungkin bisa mengurangi gejolak emosional yang terjadi.

Jika kamu ingin meningkatkan empati, kamu dapat mencoba meniru bahasa tubuh orang lain. Ini berguna karena bahasa tubuh tidak hanya mengekspresikan emosi---tetapi juga membangkitkan emosi. Jadi misalnya, ketika meniru ekspresi fokus orang lain, mungkin itu akan mempengaruhi diri juga untuk bersikap fokus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun