Mohon tunggu...
Dzaky Nabil Al Hakim
Dzaky Nabil Al Hakim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Ketua Bahsul Masail Ponpes Raudlatul Muhibbin al-Mustainiyah, Mahasiswa UIN Raden Mas Said Surakarta Fakultas Ilmu Tarbiyah Prodi Pendidikan Agama Islam

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kunci Suksesnya Para Penuntut Ilmu

8 Juni 2023   09:50 Diperbarui: 8 Juni 2023   10:08 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam tradisi pensantren, ada yang lebih urgen ketimbang ilmu pengetahuan, yakni adab atau etika. Termasuk etika dalam mencari ilmu itu sendiri. Bagi para santri, akhlak lebih tinggi derajatnya daripada ilmu. Sedikitnya sopan santun lebih berharga daripada banyaknya ilmu. Hal ini senada dengan yang disampaikan oleh Imam Ibnu al-Mubarak:

"Kita lebih membutuhkan adab (meskipun) sedikit dibanding ilmu (meskipun) banyak" (Syekh Syatha Dimyathi al-Bakri, Kifyah al-Atqiy wa Minhj al-Ashfiy, Dar el-Kutub al-'Ilmiyah, h. 262).

Di dalam Islam di ajarkan oleh Nabi Muhammad tentang cara cara bermuamalah dengan  akhlak yang indah dan baik dalam plural nya umat karena Nabi Muhammad di utus untuk menyempurnakan akhlak-akhlak. Dengan menggunakan akhlak yang baik dapat menimbulkan komunikasi yang baik di antara sesama masyarakat yang plural "Nabi Muhammad pernah bersabda bahwasanya kebanyakan perkara yang dapat memasukan manusia ke surga yaitu dengan akhlak yang baik."

Perintah Mencari Ilmu Yaitu Fardlu bagi Setiap Muslim dan Muslimat. Dan Penulis Menukil Syair dari kitab Ta'lim Muta'alim "Belajarlah, karena ilmu adalah perhiasan bagi pemiliknya, juga keutamaan dan tanda bagi setiap sesuatu yang terpuji. Jadilah dirimu dapat mengambil faedah dari ilmu setiap harinya, dan berenanglah engkau dalam lautan kemanfatan". (Imam al-Zarnuji, Ta'lm al-Muta'alim, Beirut: hal 61)

Dalam menggembleng akhlak santri, pesantren memasukkan pelajaran tentang etika dan tata cara menuntut ilmu ke dalam kurikulumnya. Hal ini dilakukan supaya para santri memahami akhlak yang terpuji dan tata cara menuntut ilmu yang benar, supaya ilmu mereka bermanfaat saat mengabdi di masyarakat. Komponen yang harus Seorang Guru Yaitu ada 3 : Akal, Adab, dan Baiknya Pemahaman. Sedangkan Komponen Yang Harus Di Miliki Murid Juga Ada 3 : Sabar, Tawadhu', Dan Akhlak Yang Baik (Syekh Muhammad Ibn Ali ibn Muhammad Baatiyah, Zadu al-Labib, h. 10). 

Syarat Seorang Murid Imam Syafi'i bahwa menuntut ilmu itu perlu bekal berupa harta:

Saudaraku, engkau tidak akan mendapatkan ilmu kecuali dengan enam perkaraAkan aku kabarkan padamu perinciannya degan jelas, Kecerdasan, kemauan keras, semangat, bekal cukup (harta) , Bimbingan Guru dan waktu yang lama [Diwan Imam Syafi'i]

Kunci-Kunci Sukses Penutut Ilmu Adalah :

  • Mengagungkan Ilmu
  • Mencari Guru Yang Sesungguhnya
  • Mengagungkan Ahli Ilmu
  • Hormat dan Khitmat Kepada Ahli Ilmu
  • Ber-Taa'luq dengan Guru (Sambungnya Hati dengan Guru)
  • Memulyakan Buku Bacaan / Kitab
  • Akhlak Yang Mulia
  • Mengamalkan Ilmunya
  • Menghormati Teman
  • Menjahui Sombong

7 Kunci diatas Merupakan Pokok penting yang harus di miliki seorang murid. Seorang Guru Menurut Penyair Ahmad Syauqi Bahwasanya: "Kedudukan Guru itu Nyaris Laksana Nabi/ Utusun Allah, Karena Seorang Guru Membangun Jiwa dan Akal Perserta Didik.", Teman Juga Berpengaruh dalam Pendidikan  Karena Ada Penyair Yang Berkata "Maka Setiap Teman Pasti akan Mengikuti Orang Yang ia Temani". 

Wa Allahu A'lamu Bisshowab.

(Sumber: Ta'lim Muta'alim, Quth al-Gharib, Nu Online.)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun