Mohon tunggu...
Fadhlurrahman Center
Fadhlurrahman Center Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca Dunia, Mencerahkan Semesta.

Muhammad Dzaky Fadhlurrahman

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Nonton Drama "CLOY", Jangan Lupakan Film "Jendral Soedirman"

28 Mei 2020   15:18 Diperbarui: 28 Mei 2020   15:26 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar diambil dari berbagai sumber (yonnnaaa on Pinterest, fimela.com)

Yogyakarta, 28 Mei 2020 -- Hampir 3 bulan lamanya, masyarakat Indonesia harus berjuang untuk tetap berada dirumah. Bebagai aktivitas positif terus dilakukan oleh generasi muda agar tidak merasa bosan, salah satunya adalah menonton film atau drama.

Dikutip dari Kompas.com terapi sinema digunakan oleh seorang terapis di Atlanta Tamekis William. Menurutnya film bisa membantu kliennya kembali terhubung dengan dirinya yang nyata dan menghilangkan hambatan seperti depresi dan kecemasan, yang membuat mereka tidak bisa hidup sadar, sehat, dan bahagia. Pada masa pandemi COVID-19 ini film atau drama merupakan solusi terbaik mengatasi depresi dan gangguan kecemasan saat berada dirumah.

Akhir akhir ini generasi muda bangsa Indonesia disuguhkan oleh sebuah drama yang berasal dari negeri gingseng, korea. Drama yang disutradari oleh Lee Jeong-hyo itu bernama Crash Landing on You.

Drama yang dibintangi oleh Hyun-Bin dan Son Ye-Jin tersebut menceritakan kisah asamara pewaris konglomerat di Negara Korea Selatan ( Yoon-Se Ri) dan seorang perwira tinggi Korea Utara (Ri Jeong-hyuk) setelah berbagai peristiwa besar terjadi dalam kehidupan mereka. Menonton drama ini memang membuat banyak orang menangis, seperti momen menangis Nagita Slavina yang sempat diabadikan dan dijadikan konten di youtube Rans Entertainment. Menonton drama ini mengingatkan penulis mengenai film Jendral Soedirman.

Film Jendral Soedirman merupakan film sejarah dengan latar waktu masa penjajahan belanda di Indonesia. Film yang disutradari oleh Viva Westi ini mengisahkan tentang perjuangan Panglima Besar Jendral Soedirman dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia dengan memimpin pasukan gerilya dalam keadaan sakit paru paru karena penyakit TBC.

Dalam ceritanya Jendral Soedirman yang sedang sakit berat melakukan perjalanan ke arah selatan dan memimpin perang gerilya selama tujuh bulan. Dilansir dari kbbi.kemdikbud.go.id, Gerilya merupakan cara berperang yang tidak terikat secara resmi pada ketentuan perang (biasanya dilakukan dengan sembunyi-sembunyi dan secara tiba-tiba); perang secara kecil-kecilan dan tidak terbuka.

Dalam film ini, penulis tidak hanya mengangkat sisi kepahlawanan Jendral Soedirman, namun penulis juga mengangkat sisi romantisme Jendral Soedirman dengan Siti Alfiah (Istri) dan kedekatannya dengan putra putri pada saat beliau akan memimpin Perang Gerilya. Dari desa-desa terpencil hingga hutan-hutan belantara telah diarungi sang Panglima. Ditengah ancaman belanda beliau siarkan  melalui radio kepada dunia bahwa Republik Indonesia masih ada, kokoh berdiri bersama Tentara Nasionalnya yang kuat.

Ada sebuah momen menarik, yang membuat saya begitu hormat kepada Jendral Soedirman. Sebelum bergerilya Panglima Besar sempat bertemu dengan Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Hatta di Gedung Agung, Yogyakarta. Presiden Soekarno sempat melarang Jendral Soedirman pergi bergerilya karena kesehatanmya yang terus menurun. Namun hal tersebut tidak diindahkan dan ditolak mentah-mentah oleh sang panglima dengan jawaban

"Yang sakit Soedirman, Panglima Besar tidak pernah sakit,"

Ucap Jendral Soedirman menjawab Presiden Soekarno

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun