Mohon tunggu...
Bang Pray
Bang Pray Mohon Tunggu... Freelancer - Educator, Microsoft Inovative Educator, Writer

Pengajar dan pendidik yang menginginkan perubahan pendidikan yang lebih baik, sebagaimana konsep pendidikan Islam dalam waktu yang singkat menghasilkan orang-orang yang hebat. Tertarik pada teknolgi informasi, aplikasi android, teknologi pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Lebaran Pertamaku di Pondok, Asyiknya Rame-rame

24 Mei 2020   21:42 Diperbarui: 24 Mei 2020   21:41 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi/Prayitno

Alhamdulillah lebaran tahun ini tetap asyik, meskipun tidak bisa mudik pulang ke rumah di Jawa. Ini adalah Hari Raya Idul fitri pertama diperantauan, tidak kebayang bakalan lebaran di Sulawesi, pulau nan Jauh di seberang lautan. 

Bagaimana tidak asyik, ditengah pandemi covid-19 kami masih bisa melaksanakan ketaatan kepada Allah swt, dengan menjalankan Ibadah Shalat Idul Fitri di Masjid, dan masih bisa bersalaman sebagaimana biasa. 

Karena kami tinggal di satu komplek yang memang terjaga dari interaksi dengan orang lain atau masyarakat sekitarnya. Maka pondok kami steril dan aman, sehingga kami apat beraktifitas dilingkungan pesantren normal seperti biasa. 

Ditambah lagi dengan kehadiran buah hatiku yang menemani Lebaran ku kali ini, sehingga lebih asyik dan spesial. Indah rasanya membonceng anak dan istri menuju rumah Allah disaat yang lainnya ada yang tidak bisa melaksanakannya tahun ini. 

Usai melaksanakan shalat Id bersama kami keluarga pondok mengadakan jabat tangan bersama, semua santri dan guru yang masih tinggal di pondok. 

Usai berjabat tangan kami mengadakan perfotoan bersama, sesi pertama perfotoan guru keluarga, dilanjutkan dengan perfotoan bersama guru-guru. Setelah mengadakan perfotoan dilanjutkan iftor fitri bersama. 

Semuanya nampak senang dan gembira meskipun tidak bisa mudik pulang ke rumah. Namun semua santri dan guru sangat gembira. Karena ada kebersamaan, ada ukhuwah islamiyah yang terjalin indah ada suasana kekeluargaan yang terpancar. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun