Mohon tunggu...
Inamu Dzakiyyatul Jamilah
Inamu Dzakiyyatul Jamilah Mohon Tunggu... Lainnya - Fb : Inamu dzakiyyatul jamilah, Instagram :Inamu_99

Mahasiswi "Ngono yo ngono nanging yo ojo ngono"

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ayah Idaman, Ayah Pujaan

6 Oktober 2019   22:13 Diperbarui: 6 Oktober 2019   22:52 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekian dari pertanyaan "kenapa" akhirnya hal ini menjadi sebuah kesimpulan bahwa sang ayah tidak sayang pada dirinya. Sang ayah tak mau peduli, sang ayah tam au tahu dengan nasib dirinya selama ini.

Sebaliknya , seorang tokoh terkenal dalam dunia pergerakan islam bernama hasan albana adalah bagian dari contoh ayah idaman, apa sebabnya? 

Karena ditengah kesibukannya menggeluti permasalahan umat, di tengah derasnya isu-isu negative yang menimpanya, ia tetap konsisten menjalankan kewajiban sebagai seorag ayah. 

Bahkan untuk acara makan bersama dengan istri dan anak-anaknya, walaupun hanya 10 menit. Karena baginta, waktu yang singkat itu betapa berharga. 

Dan di dalam makan bersama itu ada cinta yang mengalir jernih, ada keakraban yang handat, ada obrolan-obrolan ringan yang mendamaikan, ada unsure saling bersitatap yang mempu melepas rindu antara ayah yang super sibuk dengan anak-anaknya yang butuh pehatian.

Maka, impas sudah harapan-harapan putra-putranya untuk bersenang-senang dengan sang ayah. Karena waktu 24 jam yang dimiliki sang ayah tak bisa bebas dinikmati, saking sibuk dengan agenda dan urusan-urusan dakwah, namun dalam waktu singkat sebanyak 10 menit itulah, kekakraban terbangun.

Bila meja makan saja menjadi bukti perhatian dari serang ayah terhadap ana-anaknya, apalagi perhatian lain yang lebih besar. Memberi hadiah, misalnya. Dengan mengajak jalan-jalan, membacakan cerita, atau nonton berdsama, tentu hal tersebut akan memberikan kesan.

Namun, lagi-lagi, hadiah atau pergi jalan-jalan bukan satu-satunya alat kur, karena dedikasilah yang kemudian menjadi kesan indah bagi putra ata putri siapapun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun