Mohon tunggu...
Inamu Dzakiyyatul Jamilah
Inamu Dzakiyyatul Jamilah Mohon Tunggu... Lainnya - Fb : Inamu dzakiyyatul jamilah, Instagram :Inamu_99

Mahasiswi "Ngono yo ngono nanging yo ojo ngono"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kamu Mahasiswa Baru FITK? Mari Berhijrah Lewat PMII Rayon "Kawah" Chondrodimuko

17 September 2019   14:05 Diperbarui: 17 September 2019   14:26 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berbicara tentang organisasi, tentu dalam dunia kampus sangat banyak organisasi yang siap menampung dan mengembangkan segala kreativitas mahasiswa. Baik itu yang berada dalam lingkkup internal maupun eksternal. Maka dari itu, mahasiswa harus mampu mengenal pribadinya sendiri dan menemukan organisasi yang cocok untuk dirinya, menginat pribadi seorang mahasiswa baru masih labil dengan segala keadaan yang ada.

Di sini, penulis merekomendasikan organisasi PMII sebagai solusi terhadap segala kegelisahan mahasiswa baru. Di dalam PMII, mahasiswa baru akan dibina secara intensif tanpa adanya pemahaman senioritas dengan tetap memperhatikan moral yang telah dijelaskan secara gamblang dalam al-Qur'an dan dicontohkan dengan sempurna oleh Nabi Muhammad SAW.

Sebelum itu, perlu diketahui bahwa PMII adalah sebuah organisasi mahasiswa yang lahir pada 17 april 1960 di Surabaya yang diketuai oleh Mahbub Djunaidi. Adapun salah satu penyebab dari berdirinya PMII adalah carut marutnya situasi politik indonesia pada tahun 1950-1959 dan tidak menentunya sistem pemerintahan dan perundang-undangan yang ada. Keberanian yang sangat luar biasa dari kader PMII yang menyebabkan revolusi dalam segala bidang.

Dalam dunia kampus, tentu tidak cukup jika mahasiswa hanya menjadi kupu-kupu (kuliah-pulang) setiap hari tanpa ada hal lain yang dikerjakan. Selain pengetahuannya yang hanya itu-itu saja, pemahaman terhadap dunia luar akan menjadi sangat minim. Sehingga, untuk menjadi paham, peka, dan aktif dalam perubahan akan jauh berbeda dengan mereka yang aktif dalam dunia organisasi, terutama PMII. Hal ini terbukti dengan adanya beberapa kader yang patut dijadikan role model pemimpin perempuan yakni Khofifah Indah parawansa. yang merupakan kader KOPRI PMII yang sekarang menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur, kemudian dari menteri olahraga dan pemuda yaitu Imam Nahrawi  yang juga merupakan salah satu dari Kader PMII yang sukses dalam bidang pemerintahan. Selain Khofifah dan Imam Nahrawi, tentu masih banyak lagi para Kader PMII yang berkecimpung di bidang lainnya.

Selanjutnya, kunci sukses yang perlu dipegang kuat oleh mahasiswa dalam membuka pintu-pintu kemaslahatan adalah hilangkan kata "Nanti" dan "Tapi". Sebab dua kata tersebut adalah benalu yang akan menghalangi gerak mahasiswa dalam menemukan jati diri dan memberikan kontribusi positif dalam bidangnya. Mulai dari sosial, budaya, pendidikan dan lain-lain.

Di dalam organisasi pergerakan mahasiswa islam (pmii) sendiri, mahasiswa akan diajak untuk berliterasi dan bergerak menggunakan akal dan pikiran mencapai kemaslahatan bersama. Berani menghancurkan pihak-pihak yang dianggap melenceng dalam menjalankan amanah yang diemban, tak peduli itu atasan yang kadang semena-mena tanpa memikirkan bawahan.

Tidak hanya itu, dalam PMII Rayon "Kawah" Chondrodimuko juga tidak menghilangkan kultur yang senantiasa dijaga. Seperti tahlilan, sholawatan, istighosah dan tasyakuran demi memperdalam rasa spiritual di tengah hiruk pikuk pergaulan yang semakin tidak karuan.

Umur 24 tahun bukanlah waktu yang singkat dalam menjaga eksistensi PMII dengan segala macam cobaan yang dialami. Semua ini berkat dedikasi tinggi yag diberikan dengan ikhlas tanpa mengharapkan sedikit pun imbalan. Kepribadian ini perlu dimiliki oleh setiap mahasiswa dengan cara ikut dan aktif dalam PMII, khususnya di Rayon "Kawah" Chondrodimuko.

Tidak hanya itu, perencanaan dan penyusunan kegiatan sehari-hari tentu sangat penting dalam menjalankan amanah dan mencapai tujuan yang diinginkan. Hal ini dalam rangka menghindari atau meminimalisir terjadinya benturan yang mengakibatkan pecahnya program dan tujuan sehingga tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Maka dari itu, PMII juga menjadi solusi yang sangat tepat bagi mahasiswa dalam belajar hal itu. Sebab dalam PMII terdapat pembelajaran manajeman waktu yang dikemas dalam bentuk bermacam-macam, mulai dari diskusi hingga manajemen aksi.

Selain itu, daya nalar kritis di kalangan mahasiswa yang semakin mengalami degradasi, tentu akan sangat berbahaya jika hal ini terus terjadi. Perlu adanya reparasi di setiap lini demi menjaga dan menumbuhkembangkan nalar agar tidak tumpul dalam setiap keadaan. Baik itu dengan mengadakan kegiatan formal maupun informal.

Adanya berbagai macam devisi dalam PMII Rayon "Kawah" Chondrodimuko menjadikan dirinya sebagai solusi terbaik yang diiringi inovasi dari setiap kader dalam mengawal keberlangsungan segala aspek kehidupan. Maka dari itu, jika ada mahasiswa baru yang masih ragu untuk bergabung dengan PMII, berarti perlu dipertanyakan pula kepeduliannya terhadap negeri ini.

Salam Pergerakan!

Hidup Mahasiswa!

Hidup Indonesia!

(karya : sahabat kholil)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun