Mohon tunggu...
Inamu Dzakiyyatul Jamilah
Inamu Dzakiyyatul Jamilah Mohon Tunggu... Lainnya - Fb : Inamu dzakiyyatul jamilah, Instagram :Inamu_99

Mahasiswi "Ngono yo ngono nanging yo ojo ngono"

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Cita-citaku Menjadi Guru Profesional

6 Maret 2019   19:07 Diperbarui: 7 Maret 2019   00:16 866
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam UU Nomer 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 3 disebutkan bahwa: Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa (Syaifurahman & Ujiati, 2013).

Pendidikan di Indonesia tentunya bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik untuk menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta menjadi warga Negara yang bertanggung jawab.

Sudah menjadi pandangan umum, bahwa bangsa yang berkualitas adalah yang maju pendidikannya. Mengapa? Karena pendidikan ini menjadi penentu sebuah bangsa untuk menjadi bangsa yang berkembang dan berkualitas.

Mungkin seharusnya inilah yang seharusnya menjadi komitmen dan cara pandang agar tertanam dalam pikiran semua orang dalam suatu bangsa, karena pendidikan merupakan sesuatu yang sangat vital bagi pembentukan karakter sebuah peradaban dan kemajuan yang mengiringinya.

Tentunya jika sebuah peradaban yang mengembangkan akan melahirkan dari suatu pola pendidikan dalam skala luas yang tepar guna dan efektif secara kontekstual dan menjawab sebuah tantangan zaman.

Misalnya saja kita lihat, dari Negara Korea Selatan, yang system pendidikannya tampak didepaan mata dunia. Namun tidak dapat dipungkiri tentunya sebuah pendidikan yang maju tidak terlepas dari peran serta guru sebagai pemegang kunci keberhasilan. Guru menjadi fasilitator yang melayani, membimbing, membina dengan piawai dan mengusung siswa menuju gerbang keberhasilan.

Dan kita ketahui bahwa, ibarat hidup dan mati sebuah pendidikan atau pembelajaran tentunya bergantung sepenuhnya kepada guru.

google
google
Guru mempunyai tanggung jawab menyusun strategi pembelajaran yang menarik dan yang disenangi siswa, yakni rencana yang cermat agar peserta didik dapat belajar, dan tertarik untuk terus-menerus mempelajari pelajaran.

Namun, Profesionalisme keguruan bukan hanya memproduksi siswa menjadi pintar dan terampil (skilled), tetapi juga mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki siswa menjadi actual. Disinilah kepribadian professional guru dan kreativitas guru yang sangat diidamkan.

Sehingga, perlu kita tengok sebentar bagaimana menjadi seorang guru yang juga tidak lelah untuk selalu belajar dan terus belajar, dengan menerapkan 4 prinsip seperti berikut,

  • Rasa ingin tahu, tentunya rasa ingin tahu ini timbul dari kekuatan bertanya, baik itu bertanya pada diri sendiri, atau bertanya pada orang lain. Hal ini menjadi sebuah dorongan yang luar biasa yang dimiliki setiap manusia. Dari sini tentunya sebagai pendidik atau guru nanti janganlah untuk cepat puas dan menganggap diri bahwa cara mengajar dan mendidik sudah hamper sempurna. Sehingga dari situ tentunya masih perlunya evaluasi, persiapan, perencanaan pembelajaran dan yang lainnya.

  • Mengolah Keterbukaan yan artinya, bersikap fleksibel dan hormat menghadapi hal baru.

  • Ya... menerimaadalah salah satu cara untuk menambah sebuah pengetahuan baru, tentunya tidak perlu diragukan lagi sehingga dapat kita lihat bahwa orang yang kreatif ini seorang yang terbuka terhadap gagasan, manusia, tempat,dan hal-hal baru.

  • Risiko yang akan dihadapi tentunya seseorang untuk berani meninggalkan zona nyaman.
  • Tentunya disebuah kelas akan menemui sebuah pertanyaan, apakah pembelajaranya menarik dan menyenangkan? Mudah diserap oleh siswa, dan bersikap adil? Apakah pendidik dapat menyelesaikan setiap persoalan baik didalam kelas maupun diluar kelas, contohnya saja, kenakalan siswa, pertengkaran dll. Dari sini, setiap permasalahan yang ditemui akan menjadi "embrio" kreativitas baru untuk memperbaiki kondisi kedepan.

  • Energi, Fisik dan Mental
  • Energi merupakan percikan api yang menyalakan jiwa, tanpa adany energy mental yang mencukupi, perburuan kreatif akan caacat karena kekeliuran logika dan pemikiran jangka pendek yang mustahil dapat diterapkan. Tanpa adanya energy fisik yang memadai ini gagasan kreatif yang tidak dijalankan mungkin seperti halnya paku yang lama sehingga berkarat.
  • Sehingga untuk mempersiapkan segala sesuatunya butuh sebuah kehati-hatian, kedisiplinan diri dan teliti yang tinggi. Selain itu kita juga bisa menambah wawasan dengan membaca, berkomunikasi dengan teman, mengatur pola makan dan pola istirahat dan aspek lainnya yang perlu diperhatikan.

  • Semoga Bermanfaat! Muda GARUDA! Calon Pendidik yang baik tentunya sudah mempersiapkan dirinya untuk menjadi bagaiman ia dapat berkarya terus menerus untuk bangsa. Positif Thingking

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun