Mohon tunggu...
Dahlia Yustina
Dahlia Yustina Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

simple - ada di : http://www.pondokdumeliadytna.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tiga Anak Lelaki dan Kucingnya

15 Maret 2017   07:02 Diperbarui: 16 Maret 2017   02:00 1017
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Jam 4 pagi, baru saja usai mKan sahur, meja makan masih berantakan dengan piring-piring kotor. mendadak suasana gaduh, Manda dan Mansa terlihat sibuk. Suara kucing mengeong-ngeong ribut sekali. Mansa memegang sebuah karung goni besar sambil memberi instruksi pada Manda untuk menangkap semua kucing yang ada dirumah, empat anak kucing bersama induk dan jantannya.

Suasana bertambah gaduh setelah semua kucing-kucing itu dimasukkan kedalam karung, mereka berusaha mencari cela untuk keluar, tapi usahanya gagal, dengan sikap Mansa mengikat karung itu dan menaruhnya dimobil kemudian selanjutnya dibawah entah kemana.

Sementara, tiga orang bocah lelaki diam termangu menyaksikan ulah bapak ibunya. tak ada satupun yang berani bersuara.

Tiba-tiba terdengar suara isakan

"Lhoo...dede kenapa ?", Manda mendekati sitengah

Bocah umur enam tahun yang tidak suka menangis itu, tangisannya bertambah kencang.

"Papa Mama jahat...", suaranya terbata-bata dibarengi isakan.

"Papa Mama gak jahat sayang, kucing-kucing itu kotor...lagi pula itukan cuma kucing kampung ", Manda berusaha menenangkan.

Si sulung dan si bontot, serempak bangkit dari tempat duduk mereka dan memeluk si tengah. Walaupun si sulung diam saja tapi jelas dia sangat terpukul, matanya juga berkaca-kaca. Si bontot terlihat bingung berkali-kali dia melongok keluar.

Manda gusar melihat apa yang terjadi, tidak menyangka anak-anak akan bereaksi seperti itu.

"Duhhh...tapi kucing-kucing itu bikin sebal ", Manda berguman dalam hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun