Mohon tunggu...
Teddy Rustandi
Teddy Rustandi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Berbagi Story, Reportase, Opini,Traveling | like fotografi, videografi

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pakar Media Perkebunan Agus Pakpahan Luncurkan Buku

16 Mei 2016   21:53 Diperbarui: 16 Mei 2016   22:42 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa yang membuat negara maju memiliki trend yang bertolak belakang dengan Indonesia atau negera berkembang lainnya dalam hal penguasaan lahan pertanian oleh petani? Negara maju sudah melaksanakan agrarian regorm sejak dari dulu (hal.11). Contohnya seperti negara Korea Selatan yang mana struktur ekonominya pada PD-II berakhir masih sama seperti Indonesia, namun saat ini setelah 35 tahun Korsel bangkit dapat maju dan berhasil menjadi negara industry. Selain itu negara tetangga seperti Malaysia dan Vietnam pun yang dulunya belajar dan melihat pertanian kita sekarang mereka lebih maju.

Masih banyak pembahasan Perkebunan lainnya yang lebih menarik dari pemikiran Prof. Dr. Ir. Agus Pakpahan, APU dalam buku 157 halaman, Antara lain: Andaikan Kelapa Sawit kita sudah menjadi hasil industry hilir, mengapa teh kita tertinggal, Gula akan bercerita apa pada masa mendatang, Perkebunan dalam masyarakat ekonomi Asean (MEA),Kemana perginya fungsi perkebunan sebagai perekat dan persatu Bangsa, Sawit sawah dan sejarah masa depan Indonesia, hingga membahas sertifikat ISPO.

Setelah membahas sekilas isi yang terdapat dalam buku Prof. Dr. Ir. Agus Pakpahan, APU  Tanpa menunggu lama sesi diskusi di mulai, Dalam paparan narasumber 92% Perkebunan Indonesia berada di luar Jawa. Saat ini harga perkebunan paling tinggi di pasar dunia adalah protein, buah-buahan dan sayuran.

Permasalahan sekarang adalah soal pengelolaan poin yang harus ditekankan What People can do or can be.

Bicara perkebunan dan kekayaan Indonesia yang dianugerahi dengan tanah yang subur tentunya kita bersyukur dan berbangga hasil perkebunan seperti kopi, kayu manis, teh dan komidi lainnya Indonesia masih menghasilkan yang terbaik di dunia. Sayangnya  belum masuk industrialisasi hingga saat ini Indonesia masih menjual bahan mentah dengan harga murah ke luar negeri dan diluar negeri bahan mentah diolah menjadi barang jadi yang memiliki harga jual, kemudian dijual kembali ke Indonesia dengan harga lebih mahal.

Semoga kedepannya Perkebunan Agro bisa bersinergi dengan industry untuk mengurangi bahan baku import. Selain itu Pemerintah harus menempatkan pertanian sebagai posisi utama penopang perekonomian nasional, karena Sector perkebunan dapat meningkatkan devisa negara, lapangan kerja, serta meningkatkan produktifitas.

Sebagai penutup dalam acara diskusi dan konprensi pers kemarin, Perkebunan Baru diluar Jawa, Tidak perlu mengulang kembali perkebunan masa lalu ujar Felix. Sedangkan menurut Agus Pakpahan  Perkebunan akan kemerdekaan apabila Industrialisasi sudah maju .

Semoga aja dengan sektor perkebunan dan pertanian yang berlimpah dengan kualitas baik dapat menjadi industrialisasi Indonesia yang lebih maju lagi begitu pun para petaninya dapat hidup sejahtera. Amin.*** 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun