Mohon tunggu...
dyno
dyno Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa yang hobby dengan game, dari dulu saya suka dengan namanya game. sekarang saya ingin mencari hal baru dan menjadi penulis suatu hari nanti, semenjak adanya referensi dari boy candra kemudia saya ingin menjadi seperti dia yaitu penulis karya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Climate Change

2 Juli 2022   20:35 Diperbarui: 2 Juli 2022   20:35 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

DAMPAK BURUK PEMANASAN GLOBAL

Pemanasan global merupakan suatu bentuk ketidakseimbangan ekosistem di bumi yang disebabkan akibat terjadinya proses peningkatan suhu atmosfer, laut, dan daratan di bumi. Pemanasan Global dapat disebabkan oleh berbagai macam kondiisi, gas karbondioksida yang dihasilkan oleh segala kegiatan di bumi akan menyebabkan lapisan atmosfer tertutup oleh gas tersebut, gas - gas yang menutupi lapisan atmosfer tersebut akan menyebabkan sinar infra merah dari matahari yang seharusnya dikembalikan ke angkasa akan terus terperangkap di atmosfer. Peristiwa ini disebut efek rumah kaca, peristiwa ini yang menyebabkan suhu permukaan bumi menjadi hangat, namun jika berlebihan hal ini akan menyebabkan terjadinya pemanasan global.

Di zaman modern saat ini, segala aktivitas manusia dapat menimbulkan emisi atau gas rumah kaca yang dapat mempercepat terjadinya pemanasan global. Kendaraan bermotor, perindustriaan, serta segala proses yang memerlukan proses pembakaran di dalamnya akan menyebabkan terjadinya proses pemanasan global, jika ini terus dibiarkan maka semakin lama suhu permukaan bumi akan semakin meningkat dan akan terjadi berbagai macam perubahan iklim yang dapat mengancam kelangsungan hidup manusia.

Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa jika kondisi bumi terus dibiarkan seperti ini maka dalam 10 tahun kedepan akan terjadi perubahan iklim dan peningkatan suhu bumi yang sangat signifikan, hal ini akan menyebabkan bumi tidak lagi memiliki es di kutub utara dan kutub selatan, selain itu peningkatan suhu bumi yang semakin panas akan menyebabkan berbagai macam spesies di bumi menjadi punah karena tidak dapat bertahan akibat suhu permukaan yang tinggi. Perekonomian akan sulit, bahan pangan akan berkurang, dan semua ini akan berujung ke terancamnya kehidupan di bumi.

Saat ini belum ditemukan bagaimana caranya untuk mencegah terjadinya pemanasan global atau cara untuk mengembalikan suhu bumi seperti semula. Namun ada beberapa solusi yang diberikan agar pemanasan global dapat dikurangi. Pertama yaitu dengan melakukan penanaman kembali lahan – lahan yang kosong. Pohon seperti yang kita ketahui merupakan salah satu penghasil utama dari oksigen, peranan pohon serta tumbuhan dalam melakukan fotosintesis dapat sangat menguntungkan bagi manusia, pohon dapat menyerap kembali karbon - karbon di udara dan mengubahnya menajdi oksigen, selain itu beberapa penelitian juga mengungkapkan bahwa saat terjadinya penyempitan lahan terbuka hijau maka suhu permukaan bumi akan meningkat 0,05 derajat celcius.

Selain penanaman kembali lahan yang kosong, ada juga beberapa pilihan lainnya untuk mencegah terjadinya pemanasan global yaitu dengan menggunakan energi atau bahan bakar yang lebih ramah lingkungan atau biasa disebut dengan energi baru dan terbarukan. Saat ini manusia sangat bergantung pada energi minyak bumi dan energi batu bara yang mana kedua energi tersebut sangatlah merugikan dan merusak lingkungan. Sisa – sisa pembakaran dari bahan bakar fossil dan batu bara dapat mengandung berbagai macam gas toxin yang diantaranya adalah karbon dan karbon monoksida, selain itu pembangunan industri batu bara juga dapat menyebabkan tercemarnya air maupun lingkungan di sekitarnya. Suatu penelitian menyebutkan bahwa penyumbang emisi gas rumah kaca yang paling besar berasal dari perindustrian serta pembangkit listrik tenaga batu bara.

Ada yang menyebutkan bahwa dengan mengganti semua kendaraan menjadi kendaraan listrik atau kendaraan berbasis baterai akan mengurangi tingkat emisi di bumi ini, namun pada nyatanya, pada proses pembuatan kendaraan listrik diketahui bahwa pada proses pembuatan baterainya justru juga melepaskan emisi yang cukup besar akibat dilakukannay reaksi atom antar molekul. Pada masa pandemi COVID 19 terjadi penurunan tingkat pemakaian kendaraan berbahan bakar fosil yang sangat signifikan akibat adanya pembatasan sosial berskala besar, logikannya ketika manusia berhenti menggunakan kendaraan berbahan bakar fosil maka emisi yang dihasilkan akan menurun sangat drastis, namun nyatanya pada saat itu suhu bumi hanya turun sebesar 0,0025 derajat celcius. Ini membuktikan bahwa hal utama yang perlu jadi perhatian adalah penggantian energi menjadi energi baru terbarukan. Dalam hal ini yang bisa dijadikan sumber energi baru yaitu energi matahari, energi air, energi panas bumi, energi angin dan lainnya. Energi baru terbarukan bisa menjadi solusi yang sangat menjanjikan di masa modern ini, pemanfaatan bahan bakar fossil semakin lama akan semakin sulit dan emisi yang ditimbulkan akibat bahan bakar fossil juga akan meyebabkan peningkatan suhu bumi yang berujung pada mencairnya es di kutub, punahnya beberapa spesies hewan dan tumbuhan, serta dapat menyebabkan perubahan iklim yang ekstrem

Saat ini bumi sedang berada dalam masa yang krisis akibat terjadinya perubahan iklim dan lingkungan yang sangat signifikan, ini dapat menyebabkan terjadinya berbagai macam permasalahan yang pada akhirnaya berujung pada terancamnya kelangsungan hidup manusia, oleh karena itu diperlukan suatu Gerakan perubahan yang dapat mengubah keadaan bumi menjadi lebih baik lagi, kita sebagai mahasiswa perlu terus melakukan perubahan dan kolaborasi demi tercapainya tujuan untuk melestarikan lingkungan dan dapat berguna bagi masyarakat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun