Mohon tunggu...
Farizky Aryapradana
Farizky Aryapradana Mohon Tunggu... Freelancer - D.Y.N.A.M.I.N.D

Just follow the flow of my mind.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Pesan Mahathir dalam Memperingati Hari Kemerdekaan Malaysia

31 Agustus 2020   18:52 Diperbarui: 31 Agustus 2020   19:05 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
YOUTUBE.COM/chedetofficial

Jiran kita hari ini sedang berulang tahun. 63 tahun sudah, Malaysia memerdekakan dirinya sebagai sebuah negara. Hal itu tentunya, membuat seluruh rakyat Malaysia hari ini sedang merayakan hari kemerdekaannya dari Inggris tersebut. Berjuta - juta kesan, pesan, dan harapan dituangkan lewat berbagai kreasi yang dilakukan mereka. 

Bekas Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, juga ikut serta merayakan hari yang dikenal sebagai 'Hari Merdeka'. Pria yang usianya lebih tua daripada negara itu sendiri, menuangkan cerita mengenai pengalaman - pengalaman yang dicapai oleh negara itu. Tak lupa dia juga menitipkan pesan di akhirnya.

"Dr. M", panggilan akrabnya, mengunggah sebuah video di seluruh akun media sosialnya pada kemarin. Video itu berisikan ucapan hari kemerdekaan darinya terhadap rakyat Malaysia. 

Dalam video tersebut, Dr. M pada mulanya menceritakan terlebih dahulu refleksi perjalanan negeri para sultan tersebut. Menurutnya, Malaysia selalu berhasil melakukan sesuatu - sesuatu yang melawan penindasan dan kemustahilan. 

Contohnya, pada saat Inggris datang ke tanah Melayu. Rakyat Malaysia menurut Mahathir, bangkit menolak kedudukan Inggris di Semenanjung Malaya. Kata Mahathir, ketika itu rakyat melawan ide untuk mendirikan negara koloni yang diberikan nama "Malayan Union". Hingga akhirnya, mereka berhasil untuk memerdekakan diri seutuhnya pada 31 Agustus 1957. 

Kemudian, Mahathir menceritakan momen - momen heroik Malaysia di masa pemerintahannya. Mulai dari kisah "dawn raid", serangan senyap terhadap bursa saham di London untuk merebut kembali perusahaan Inggris yang mengeruk keuntungan di Malaysia. Serangan itu sontak, mengagetkan para "londo" di tanah Britania

Lalu tentunya, bagaimana Malaysia berhasil menolak intervensi International Monetary Fund (IMF), dalam menyelesaikan krisis ekonominya. Pada tahun 1997, Malaysia menjadi satu - satunya negara di Asia yang menolak ikut rencana pemulihan ekonomi ala IMF. Hal itu menurut Dr. M, merupakan sebuah pencapaian merdeka secara ekonomi, yang dulunya dikatakan amat mustahil terjadi.

Tak hanya itu, Mahathir juga memamerkan bagaimana prestasi olahraga di zamannya yang begitu gemilang. Salah satunya ketika Malaysia berhasil merebut gelar Piala Thomas di tahun 1992. Setelah itu, Malaysia tidak pernah merebut kembali Piala Thomas hingga sekarang. Kemudian, dia juga mengisahkan kisah sebuah negara Asia yang untuk pertama kalinya menyelenggarakan 'commonwealth games'. Sebuah kompetisi berskala olahraga dunia, yang diikuti negara - negara jajahan Inggris. 

Terakhir, tentunya Mahathir menceritakan bagaimana proyek - proyek mercusuar yang dibangun pada zamannya. Mulai dari proyek mobil nasional Proton, hingga menara kembar yang tinggi bernama Petronas. Menurutnya, semua pencapaian itu menyimbolkan bahwa Malaysia selalu mampu untuk melakukan yang bisa dilakukan. Meskipun, mereka hanyalah negara kecil dan tidak begitu kaya.

Akhirnya, Mahathir menitipkan sebuah pesan. Tantangan pandemi yang juga dialami Malaysia, tentunya membimbangkan seluruh negara itu. Tapi Mahathir mengingatkan, bahwa sejarah membuktikan Malaysia selalu dapat keluar dari kemelut. Keberanian dan persatuan, menjadi dua resep yang dipesankan Mahathir, untuk melakukan perubahan yang lebih besar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun