Padahal kalau kita melihat fakta, suporter Indonesia sama sekali tidak pernah dilibatkan oleh federasi dalam menyusun rencana pengembangan sepak bola negeri ini. Sistem sepak bola kita didesain, dengan sangat sedikit memberi akomodasi kepentingan para suporter.Â
Dari sekedar masuk stadion saja, kita disuguhkan dengan perlakuan tidak menyenangkan. Mulai dari masuk berdesak-desakan, hingga disitanya barang-barang berharga tanpa ada kompensasinya.
Justru seharusnya, kita melihat bahwa kerusuhan-kerusuhan tersebut sebenarnya adalah akibat dari kegagalan regulator sepak bola di negeri ini. Satu paket dengan anjloknya prestasi Tim Nasional Indonesia selama bertahun-tahun.
Jadi, marilah kita mulai bisa berpikir secara adil dan tegak sebagai orang Indonesia. Kita harus adil, bahwa tiap tindakan kesalahan yang dilakukan oleh siapapun tidak terikat dengan suku, agama, ras, dan golongan tertentu.Â
Kemudian kita harus tegak, dalam membangun kesadaran sebagai bangsa yang juga setara dengan bangsa-bangsa lainnya. Oleh dengan itulah, baru kemudian kita bisa berpikir dengan jernih untuk sama-sama membenahi aspek-aspek yang masih kurang dari negeri ini.Â