Mohon tunggu...
Farizky Aryapradana
Farizky Aryapradana Mohon Tunggu... Freelancer - D.Y.N.A.M.I.N.D

Just follow the flow of my mind.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Kerusuhan Pendukung PSG dan Ajakan Menolak Pikiran Inferior

24 Agustus 2020   19:02 Diperbarui: 25 Agustus 2020   18:18 1090
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Petugas pemadam kebakaran memadamkan api yang membakar sebuah mobil di dekat Champs-Elysees, Paris, Perancis, Minggu (23/8/2020). Kerusuhan terjadi yang melibatkan sekelompok suporter PSG, usai tim jagoan mereka kalah dari Bayern Muenchen di final Liga Champions 2019/2020. (Foto: AFP/SAMEER AL-DOUMY via KOMPAS.COM)

Padahal kalau kita melihat fakta, suporter Indonesia sama sekali tidak pernah dilibatkan oleh federasi dalam menyusun rencana pengembangan sepak bola negeri ini. Sistem sepak bola kita didesain, dengan sangat sedikit memberi akomodasi kepentingan para suporter. 

Dari sekedar masuk stadion saja, kita disuguhkan dengan perlakuan tidak menyenangkan. Mulai dari masuk berdesak-desakan, hingga disitanya barang-barang berharga tanpa ada kompensasinya.

Justru seharusnya, kita melihat bahwa kerusuhan-kerusuhan tersebut sebenarnya adalah akibat dari kegagalan regulator sepak bola di negeri ini. Satu paket dengan anjloknya prestasi Tim Nasional Indonesia selama bertahun-tahun.

Jadi, marilah kita mulai bisa berpikir secara adil dan tegak sebagai orang Indonesia. Kita harus adil, bahwa tiap tindakan kesalahan yang dilakukan oleh siapapun tidak terikat dengan suku, agama, ras, dan golongan tertentu. 

Kemudian kita harus tegak, dalam membangun kesadaran sebagai bangsa yang juga setara dengan bangsa-bangsa lainnya. Oleh dengan itulah, baru kemudian kita bisa berpikir dengan jernih untuk sama-sama membenahi aspek-aspek yang masih kurang dari negeri ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun