Mohon tunggu...
Farizky Aryapradana
Farizky Aryapradana Mohon Tunggu... Freelancer - D.Y.N.A.M.I.N.D

Just follow the flow of my mind.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Asa Bergamo Pada Atalanta: Ubah Nestapa Jadi Bahagia

12 Agustus 2020   23:07 Diperbarui: 12 Agustus 2020   23:28 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pandemi COVID - 19, telah menginfeksi ratusan negara di dunia. Tidak terkecuali, Italia. "Negeri Pizza" menjadi salah satu negara yang terdampak cukup parah akibat virus mematikan ini. Salah satu tempat yang menjadi epicentrum penyebaran virus adalah Bergamo, sebuah kota di wilayah utara Italia.

Bergamo menjadi pusat penyebaran corona di Italia. Banyak pihak menganggap, hal tersebut dibawa oleh para tifosi Atalanta yang pulang ke kotanya setelah menyaksikan pertandingan. 

Ya, Atalanta ketika itu sedang berada di dalam sebuah kisah cinderella. Mereka diambang mencetak sejarah baru di kompetisi teratas benua Eropa dengan lolos ke babak 8 besar. Hal tersebut tentu tidak dilewatkan begitu saja oleh para pemuja setianya. Mereka berbondong - bondong pergi dari Bergamo ke Kota Milan, kota yang dipilih menjadi markas besar Atalanta selama Liga Champions 2020.

Pengorbanan mereka rupanya tidak sia - sia, Atalanta menang telak atas Valencia dan berhak maju ke babak selanjutnya. Para pendukungnya pulang dengan rasa bahagia. Namun, ada hal berbahaya yang mengintai mereka dan tidak disadari oleh mereka. Selain membawa rasa bahagia, ternyata mereka pulang membawa virus corona. Setelah itu, corona merebak dan mengurung Italia dengan Bergamo sebagai "aktor" utamanya. 

Kisah cinderella tersebut ternyata berhujung nestapa dan derita.  

Setelah penyebaran di Eropa dianggap cukup dapat dikendalikan, para federasi sepak bola di sana memutuskan untuk melanjutkan roda kompetisi domestiknya. Hal tersebut membuat Atalanta termasuk di dalamnya. 

Mereka kembali menjalani laga demi laga di kompetisi Serie A Italia. Hasilnya, rasa perih akibat corona disulapnya menjadi kisah perkasa. Atalanta tampil kesetanan dan hanya menderita sekali kekalahan dalam 13 pertandingan! 

Bahkan, Atalanta sukses menghambat proses Juventus yang sedang mengejar scudetto. Kemudian Atalanta juga berhasil menumbangkan Napoli, sang juara Coppa Italia yang masih mengejar tempat berlaga di Liga Europa. 

Banyak yang terheran - heran, bagaimana Atalanta bisa begitu luar biasa menjalani kembali kompetisi meski terkena dampak parah corona. Ternyata, alih - alih mengecam Atalanta sebagai biang penderitaan, masyarakat Bergamo justru menjadi lebih kompak untuk sama-sama saling menguatkan.

Kisah cinderella Atalanta di ajang Liga Champions, justru dijadikan inspirasi bagi Bergamo untuk berhasil melawan penderitaan. Bahkan, Ultras Atalanta justru mengambil peran sebagai koordinator tindakan - tindakan kemanusiaan untuk merespon pandemi. Atalanta justru menjadi perekat sekaligus penggerak bagi masyarakat Bergamo untuk saling gotong - royong menguatkan sesama.

Kini, Atalanta akan bertanding dalam ajang 8 besar Liga Champions 2020. Mereka akan berhadap - hadapan dengan tim dengan label glamor dari kota Paris, Paris Saint German (PSG). Di atas kertas, Atalanta jelas sama sekali tidak diunggulkan oleh banyak pihak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun