Mohon tunggu...
Dyna Analysa
Dyna Analysa Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis cerita

minat membaca dan menulis tentang informasi dan wawasan terutama terkait dengan bidang lingkungan dan kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rintihan

27 November 2022   16:27 Diperbarui: 27 November 2022   16:29 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam Keterpaksaan

Keterpaksaan untuk merasakan

Baca juga: Seperti Air

Dibuang jangan, hingga harus

Mengunyah pahitnya kesepian

Menelan Kerasnya Penolakan

Baca juga: Ku Nanti

Mengalir lewat kerongkongan dengan tertatih tatih

Melewati lorong lorong suara sumbang

Kadang terjeda oleh hingar bingar suara liar

Seakan mencekik memaksa untuk diam

Lalu Samar samar tak terdengar lagi sebuah rintihan

Berubah menjadi kesepian panjang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun