Mohon tunggu...
Dymi KavindraReyhansyah
Dymi KavindraReyhansyah Mohon Tunggu... Lainnya - SMK Telkom Malang

SMK Telkom Malang

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Sosial Media, Kawan atau Lawan untuk Demokrasi

24 Agustus 2020   00:24 Diperbarui: 24 Agustus 2020   01:05 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik


Media Sosial adalah adalah media digital sebagai tempat terjadinya realitas sosial pada ruang waktu tak terbatas bagi para penggunanya untuk saling berinteraksi. Sementara Demokrasi sendiri berarti Jadi, demokrasi sepadan artinya dengan kekuasaan rakyat. 

Jadi dalam ketertaitan ini media sosial digunakan untuk menghubungkan atau menjembatani antara pemerintah dengan rakyat maka dalam hal ini media sosial dapat disebut sebagai kawan. Namun sebaliknya Media Sosial bisa menjadi lawan dengan cara menyebarkan hal hal yang mengancam negara maupun kesatuan negara.

Dari sini kita ketahui bahwa media sosial juga bisa menjadi kawan atau lawan dalam waktu singkat. Maka kita harus berhati - hati dalam penggunaan media sosial. Media Sosial sendiri tergolong netral dan dalam hal ini yang menjadikan media sosial sebagai lawan atau kawan adalah para pengguna tersebut dan termasuk kita sendiri.

Jika pengguna menggunakan Media Sosial untuk kepentingan - kepentingan yang berhubungan dengan demokrasi maupun untuk yang penting dan tidak menggunakannya untuk hal yang sia - sia, maka dapat menjadi kawan bagi Demokrasi.

Hal ini dapat dilihat dari bagaimana sosial media dapat menjadi tempat masyarakat yang secara tidak langsung berkomunikasi dengan pemerintah dan menimbulkan hal positif maka dari sini lah Sosial Media itu sendiri dinilai sebagai kawan.

Dan Jika pengguna menggunakan Media Sosial untuk melakukan hal - hal yang buruk dan tidak bertanggung jawab dan juga untuk memberikan ancaman terhadap negaranya sendiri melalui media sosial. Dari sini dapat kita perhatikan bahwa Media Sosial dapat menjadi lawan bagi Demokrasi

Kesimpulannya adalah kita dapat mengetahui bahwa Media Sosial sendiri adalah sebuah tempat atau media, jadi dalam media tersebut dapat tertampung berbagai hal -hal yang bersifat positif (kawan) ataupun negatif (lawan). Hal ini juga tergantung terhadap para penggunanya.

Apabila penggunanya menggunakan Media Sosial untuk kepentingan yang baik maka tentu akan menjadi kawan bagi Demokrasi, dan juga sebaliknya yaitu apabila penggunanya menggunakan Media Sosial untuk hal buruk dan tidak dapat dipertanggung jawabkan maka hal ini tentu menjadi Lawan bagi Demokrasi.

Lalu membahas tentang Video tuduhan mahasiswa papua merusak bendera merah putih dan aparat yang mengeluarkan kata - kata rasial, dalam pendapat saya, saya tidak setuju apabila aparat mengeluarkan kata - kata rasial tersebut yang dilontarkan terhadap mahasiswa, hal ini juga dikarenakan hal tersebut tidaklah layak untuk dilontarkan terhadap mahasiswa maupun orang lain.

Lalu masyarakat yang mengunggah foto bendera merah putih yang rusak tidaklah serahusnya langsung menuduh bahwa ini adalah kelakuan mahasiswa tersebut, apabalagi tanpa disertai bukti yang jelas, tentu hal ini melecehkan nama baik mereka.

Dalam hal ini tentu Media Sosial menjadi lawan yaitu telah mengunggah foto bendera merah putih yang telah rusak tanpa bukti yang jelas. Tentu ini akan menyebabkan mahasiswa yang dituduh merasa jengkel karena tuduhan yang dilakukan tanpa ada bukti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun