Mohon tunggu...
Dyas Rizki
Dyas Rizki Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta

Artist in every sense of the word

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Pierre Bourdieu, Praksis Sosial dan Pemikirannya

3 November 2022   05:52 Diperbarui: 3 November 2022   05:55 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pierre Felix Bourdieu merupakan seorang ahli filsafat dari prancis. Belaui menduduki kedudukan yang tinggi dalam dunia disiplin ilmu sosiologi di college de france karena karya dan pemikirannya. 

Bourdieu dilahirkan di kota Denguin Prancis pada tanggal 1 Agustus 1930 Selama karirnya Bourdieu selalu berpikir kritis, banyak tokoh dalam dunia filsafat dan sosiologi yang menjadi pengaruh dari pemikirannya. 

Mulai dari tokoh Grand Theory yaitu Marx, Weber, dan Durkheim ataupun sosiolog dan ahli filsafat modern seperti Wittgenstein, Merleau-Ponty, Husserl, dan Levi Strauss. Bourdieu wafat pada tanggal 23 Januari 2002 di Paris. 

Salah satu pemikiran Bourdieu yang terkenal adalah pemikirannya tentang praksis sosial. Pemikiran ia mengenai Praksis Sosial berasal dari kombinasi dua dialektika yang berbeda yaitu Internalisasi eksterior dan eksternalisasi interior. Internalisasi eksterior adalah segala sesuatu yang dialami dan diamati dari luar yang mempengaruhi individu. Aspek eksterior ini berasal dari apa yang Bourdieu sebut sebagai arena. 

Eksternalisasi interior merupakan pengekspresian dari segala sesuatu yang individu internalisasi yang mempengaruhi dirinya dan perilaku sosial yang dilakukannya. Hal ini dibentuk oleh apa yang Bourdieu disebut sebagai Habitus. 

Habitus adalah segala sesuatu yang individu internalisasikan sehingga menjadi bagian dari diri individu tersebut. Hal-hal ini meliputi nilai-nilai dalam diri yang berasal dari lingkungan sosial yang individu tempati, ekspresi individu, dan gaya atau mode baik dari perilaku dan penampilan. Aspek-aspek tersebut adalah hasil dari segala sesuatu yang individu internalisasikan dari proses sosialisasi yang sudah individu jalankan selama hidupnya. 

Selain itu, individu akan melakukan perilaku yang bersifat fisik yang dipengaruhi oleh aspek-aspek tadi yang akan mempengaruhi tubuh dan fisik individu. Bourdieu menyebut perilaku fisik ini sebagai Hexis.

Dalam hidup individu harus memiliki suatu modal untuk mencapai apa yang ia inginkan. Modal atau yang disebut sebagai Kapital oleh Bourdieu adalah sesuatu yang tidak terbatas dengan ekonomi saja melainkan juga intelektual, budaya, relasi, dan juga simbolik. 

Kapital intelektual adalah keahlian atau kemampuan akademik yang individu dapatkan selama menempuh pendidikan. Kapital budaya dan relasi adalah latar belakang dari individu, berasal dari kebudayaan apa dan relasi apa yang ia miliki. Kapital simbolik adalah segala simbol yang membuat individu dapat diakui seperti barang mewah atau penghargaan atas prestasi individu berupa gelar,sertifikat ataupun piala.

Dengan Kapital dan Habitus yang individu miliki, mereka akan bersaing satu sama lain di dalam Arena. Menurut Bourdieu arena adalah tempat dimana individu bersaing untuk mendapatkan keinginannya. Individu dengan Kapital dan Habitus yang tepat akan lebih mudah mencapai keinginannya. 

Contohnya, Individu yang ingin menjadi guru mempunyai latar belakang pendidikan yang tepat dengan gelar Sarjana Pendidikan dan memiliki semangat dalam mengajar akan lebih sukses dalam meraih keinginannya untuk menjadi guru. Hal ini juga berlaku di semua bidang selain pendidikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun