Mohon tunggu...
Dyas Rizki
Dyas Rizki Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta

Artist in every sense of the word

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Interaksionime Simbolik, George Herbert Mead

4 Oktober 2022   19:44 Diperbarui: 4 Oktober 2022   19:54 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Seorang sosiolog bernama George Herbert Mead lahir di  South Hadley Massachusetts pada tanggal 27 Februari 1863. Mead adalah pencetus dari teori Interaksionisme Simbolik, menjadikan pemikiran Max Weber sebagai dasarnya .Ia mendapat gelar sarjana pada tahun 1883. Setelah itu beliau melanjutkan studinya di Universitas Harvard dan Leipzig.

Teori ini awalnya disebut sebagai Mazhab Chicago sebelum diberi nama yang sering kita kenal yaitu interaksionisme simbolik. Pada tahun 1934 Mead mengeluarkan Karyanya yang ilmu yang didapatkan saat perkuliahannya dulu yaitu karyanya yang berjudul Mind, Self and Society.

Menurut George Herbert Mead Teori Interaksionisme Simbolik memiliki beberapa prinsip yang ada didalamnya. Tidak seperti makhluk hidup lain, manusia memiliki kemampuan untuk berpikir dan mengambangkan pemikirannya. Namun kemampuan berpikir yang ada dalam manusia dipengaruhi dan dibentuk interaksi sosial manusia tersebut dalam lingkungan sosialnya, semakin banyak pengalaman interaksi semakin terbentuk pemikiran manusia. 

Dalam interaksi sosial terdapat simbol yang memiliki arti dalam lingkungan sosial yang manusia itu tinggali. Arti ini biasanya disepakati bersama maknanya oleh masyarakat dalam lingkungan sosial tersebut. Arti dan makna dari simbol-simbol yang ada dalam masyarakat juga akan mengambangkan pemikiran manusia yang ada didalamnya. Dengan simbol, manusia dapat menyampaikan pesan tertentu dan yang menerima juga akan berpikir tindakan apa yang harus dilakukan. Sebagai contoh jika seseorang melambaikan tangan kepada orang lain karena mereka akan berpisah, maka orang lain itu juga akan melambai balik. 

Simbol yang ada dalam masyarakat juga dapat berubah maknanya tergantung situasi dan konteks yang ada. Manusia juga dapat mengubah tindakannya walaupun makna dari simbol yang diterimanya tidak sesuai dengan tindakannya, dan biasanya situasi dan konteks mendorong manusia untuk melakukan hal ini. Pola tindakan dan interaksi masyarakat akan membentuk kelompok sosial dan identitas dari masyarakat itu sendiri.

Teori yang dikemukakan oleh Mead ini memiliki dua akar teori yaitu Filsafat Pragmatisme dan Behaviorisme Psikologis. Filsafat pragmatisme menjelaskan bahwa realitas diciptakan dengan aktif melalui tindakan dalam dunia nyata. Pengetahuan yang berdasar pada dunia nyata merupakan pengetahuan yang berguna dalam kehidupan manusia. Manusia juga memahami dan mengkategorikan objek sosial  berdasarkan fungsinya masing-masing. Hal ini berdampak kepada manusia itu sendiri yang dimana perilaku nyatanya menjadi dasar dari pemahamannya. Lalu, Behaviorisme psikologis menjelaskan bahwa perilaku manusia didasari oleh proses yang kompleks yaitu mental, tidak seperti hewan. Karena proses yang kompleks tersebut manusia disebut sebagai aktor kreatif,

Menurut Mead terdapat dua hal yang menentukan simbol yaitu pikiran (mind) dan diri (self). Menurutnya pikiran adalah proses komunikasi manusia dengan dirinya sendiri atau dengan orang lain dalam bentuk interaksi. Dalam pikiran juga simbol artinya dapat dimanipulasi dan manusia  juga akan menggunakan pikiran untuk mengartikan simbol yang diberikan. Mead juga berpendapat bahwa individu dapat dengan sadar menyesuaikan posisi dirinya sendiri dalam masyarakat dengan proses sosial dan mampu mengubah tindakannya. Terdapat 2 konsep diri yaitu "I" sebagai subjek dan "Me" sebagai objek.

Diri atau Self juga merupakan hasil dari beberapa proses. Menurut Mead proses tersebut adalah Play Stage, dimana individu meniru hal yang ia lihat. Game Stage ,dimana individu mampu memerankan peran yang ia ingin lakukan dengan melihat peran dan tindakan orang lain. Generalized Other, dimana Individu sudah membentuk sikapnya dan tahu apa yang harus dilakukan untuk memenuhi perannya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun