Mohon tunggu...
Dyas Rizki
Dyas Rizki Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta

Artist in every sense of the word

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Georg Simmel, Ruang dan Waktu

27 September 2022   22:00 Diperbarui: 27 September 2022   22:02 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Selain tiga tokoh besar dalam sosiologi klasik ada juga tokoh lain yang mempunyai kontribusi besar dalam dunia disiplin ilmu sosiologi, salah satunya yaitu Georg Simmel. Beliau lahir di Berlin pada tanggal 1 Maret 1858. Ia menempuh pendidikannya di Universitas Berlin pada tahun 1876 dan dalam perjalanan pendidikannya beliau mempelajari berbagai jenis ilmu pengetahuan beberapa diantaranya yaitu psikologi, sejarah, filsafat, dan tentunya sosiologi.

Simmel menerbitkan karyanya yang terkenal di dunia ilmu pengetahuan yaitu yang berjudul Philosophy Of Money pada tahun 1900. Dalam karyanya, Simmel menerangkan apa itu uang dan bagaimana konsep uang bekerja. Simmel wafat pada tanggal 28 September 1928 di Strasbourg, Prancis.

Simmel dan Ruang Sosial

Kajian Simmel tentang ruang sosial adalah ide pemikirannya yang terkenal di dunia sosiologi. Simmel berpendapat bahwa terdapat ruang sosial yang didalamnya terjadi proses produksi dan reproduksi yang disebabkan oleh adanya dinamika dalam masyarakat. 

Menurut Simmel sosiologi adalah disiplin ilmu yang berfokus pada interaksi dalam bentuk asosiasi. Bentuk asosiasi yang dimaksud Simmel adalah proses interaksi yang membuat anggota masyarakat di dalamnya melebur, saling bekerja sama, saling melakukan kontak sosial, dan juga bergaul agar diterima oleh anggota masyarakat setempat. 

Simmel berpendapat bahwa, kegiatan-kegiatan tersebut adalah mekanisme dari reproduksi di dalam ruang sosial yang dimana mekanisme tersebut diciptakan oleh masyarakat dan berada di dalam lingkungan masyarakat,hasil dari mekanisme reproduksi inilah yang akan menjadi ciri khas masyarakat dalam lingkungan tersebut.

Simmel juga berpendapat bahwa ada dua hal yang menjadi dasar proses asosiasi dalam ruang sosial, yaitu kebudayaan dan uang. Kebudayaan adalah tradisi yang ada dalam masyarakat itu sendiri. Setiap jenis dan lapisan masyarakat memiliki budaya dan tradisi yang berbeda-beda. Tradisi inilah yang menjadi dasar kebudayaan. 

Dalam ruang sosial juga harus ada alat dan nilai transaksi dalam masyarakat. Disinilah uang menjadi hal dasar dalam dilakukannya proses asosiasi karena uang memiliki nilai yang disepakati bersama untuk proses transaksi.

Ruang, Waktu dan Masyarakat

Simmel berpendapat bahwa masyarakat hidup dalam ruang dan waktu. Artinya, masyarakat dapat melakukan aktivitas, bersosialisasi, berasosiasi di sebuah tempat dan waktu yang berbeda.Kerangka ruang berhubungan erat dengan kedaerahaan dan ciri dari masyarakat setempat itu sendiri. Kerangka waktu berkaitan hubungan zaman dengan masyarakat. Menurut Simmel individu harus dapat hidup dengan cara beradaptasi dengan zaman dan ruang sosial yang mereka tempati.

Konstitutif masyarakat menurut Simmel memiliki fondasi dasar yaitu ruang dan waktu itu sendiri. Hal ini dikarenakan oleh adanya aktor dari masyarakat yang dikonsepkan sebagai sebuah tindakan sosial yang dimana hal tersebut erat hubungannya dengan konteks ruang dan waktu. Pengalaman yang dialami individu juga menjadi juga menjadi pedomannya dalam bermasyarakat. Pengalaman dihasilkan oleh tindakan kumulatif individu yang berkaitan dengan konsep ruang dan waktu. 

Pengalaman yang dialami individu merupakan faktor yang mempengaruhi individu dalam bermasyarakat, Simmel menyebut pengalaman sebagai Mediasi eksternal. Dengan kata lain, individu ketika beradaptasi akan menjadikan pengalaman yang ia lalui sebagai pedomannya dalam masyarakat. 

Aspek-Aspek Ruang Sosial

Eksklusivitas

Dalam setiap ruang sosial terdapat masyarakat yang memiliki ciri khas yang berbeda-beda. Jadi berbeda ruang sosialnya berbeda juga nilai dan tradisi di dalamnya. Perbedaan tradisi juga menyebabkan proses produksi dan reproduksi asosiasi yang berbeda juga dalam masing-masing kelompok masyarakat.

Batasan

Pembatasan yang dimaksud adalah perbatasan yang menghasilkan unit dalam masyarakat itu sendiri. Dalam ruang sosial terdapat batasan yang membentuk ruang sosial lainnya. Batasan ini bisa bermacam-macam bentuknya, seperti kepemimpinan, hal yang disukai individu, kelompok-kelompok masyarakat dan lainnya.

Ketetapan

Ruang sosial memiliki tujuannya masing-masing yang ingin dituju. Dalam masyarakat terdapat aturan dan juga pemikiran dari masyarakat yang membuat ruang sosial yang ada selalu berubah atau bersifat dinamis.

Kedekatan

Semakin dekat aktor dalam masyarakat terhadap ruang sosialnya semakin paham ia akan ruang sosial yang ia tempati. Dengan begitu individu dapat beradaptasi dengan masyarakat yang dinamis. Sebaliknya jika individu tidak dekat dengan ruang sosialnya maka individu tidak bisa beradaptasi dengan dinamika masyarakat.

Mobilitas

Masyarakat dan ruang sosial bersifat dinamis dan berubah-ubah karena adanya aktor dalam ruang sosial tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun