Contohnya adalah konser bertajuk "Bang Bang Con The Live" oleh BTS, konser bertajuk "World in A Day" oleh Twice, konser bertajuk "Beyond the Future" oleh SuperM dan konser lain-lain.
Konser "Bang Bang Con The Live" milik BTS bahkan memecahkan rekor dunia Guinness World Records karena konsernya memiliki penonton terbanyak dalam sebuah konser musik live streaming, yaitu sebanyak 756.600 orang penonton dari 107 wilayah di dunia.
Hal ini tentu membawa keuntungan ekonomi bagi industri musik milik agensi Big Hit Entertainment. Selain itu acara festival musik maupun acara awards juga tetap berjalan secara online di Korea Selatan walaupun penontonnya harus menonton lewat layar kaca saja.
Satu hal lagi yang membuat industri musik K-Pop tetap kokoh di masa pandemi ini adalah para agensi-agensi K-Pop melakukan pengadaan siaran live, acara reality show dan promosi album serta music video secara lebih giat dari sebelumnya agar para penggemar dapat mengurangi rasa kangen pada idolanya.
Para penggemar juga sangat antusias untuk melihat idolanya walaupun sebatas layar kaca, bahkan mereka sampai mengulang live ataupun music video milik idolanya. Alhasil peningkatan jumlah penonton bertambah dan pendapatan industri K-Pop juga bertambah.
Dalam menghadapi pandemi Covid-19, agensi-agensi musik di Korea Selatan memang banyak yang terpaksa menunda tur konser, comeback, dan pengeluaran album mereka. Namun, hal ini dijadikan tantangan baru bagi mereka untuk meningkatkan kemampuan serta memanfaatkan komponen yang ada demi keberlangsungan industri K-Pop bersama para Kpopers.
Masalah memang dapat datang kapan saja, oleh karena itu kita harus selalu siap menghadapi masalah yang akan datang dengan memaksimalkan kemampuan yang kita miliki.
Sumber dan referensi:
Woke
Kompas