Bjorka adalah seorang atau sekelompok hacker yang diduga meretas situs pemerintahan Republik Indonesia. Awalnya hacker Bjorka diduga melakukan tindakan peretasan terhadap situs Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Bjorka juga mengaku bahwa ia berhasil mencuri dokumen rahasia miik Badan Intelijen Negara (BIN)
Menurut pakar Siber, Dr. Pratama Persadha, ia mengungkapkan "Tentu kita tidak bisa mengetahui 100% motif & niat Bjorka, sampai memang nanti diketahui siapa saja aktor dibelakangnya. Apakah memang murni menjual data saja sembari mencari sensasi, atau ternyata akun Bjorka memang dibuat untuk meramaikan isu politik nasional Indonesia."
Pratama juga mengatakan ramainya fenomena Bjorka bisa disimpulkan dengan makna positif. Menurutnya, hal ini menjadi faktor pendorong percepatan RUU PDP yang baru saja disahkan.
Senada, Pakar Teknologi Informasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Ridi Ferdiana mengakui pada dasarnya belum ada kepastian apakah Bjorka hacker atau bukan.
"Bjorka saat ini sudah dipastikan menyebarkan data, tetapi belum tentu hacker-nya yang bersangkutan," ujar Ridi saat dihubungi, Rabu (14/9).
Menurut Ridi, data yang tersebar umum terjual di deepweb. Dengan kata lain, Bjorka bisa saja mengumpulkan atau membeli data-data tersebut dari peretas aslinya dan lalu menyebarkannya kembali sehingga seolah-olah dia yang meretas data tersebut.
Dengan adanya pencurian data ini, seharusnya menjadi tamparan bagi kita semua temasuk pemerintah, apakah keamanan data kita sudah cukup aman? Bagaimana bisa data yang sangat penting itu dapat dicuri oleh seorang hacker?