... atau ceramahmu itu
Toch, hingga saat ini tak nampak jua wujud tatanan ideal seperti yang kau teriakkan
Dari podium ke podium, mimbar ke mimbar, dan dari majelis ke majelis yang sengaja kau ciptakan
Ketimpangan hidup di sekelilingmu, tak jauh darimu, masih saja menganga
Tak beranjak, dan pantulkan wujud tatanan harmonis seperti yang kau tawarkan
Lalu, untuk apa narasi-narasimu terus membombardir tiada henti
Jikalau tak pernah menyentuh, mewujud nyata dalam kehidupan?
Bukankah agama adalah soal tatanan hidup yang di dalamnya memancarkan
Saling kasih sayang, saling memakmurkan antar sesama ciptaan sebagai hamba Tuhan?
Namun, mana wujud nyata dalam suguhan yang bisa dirasakan?
Apakah cukup  hanya dengan nyayian teriakan yang sarat oleh harapan dan impian?