Mohon tunggu...
Sucahyo AdiSwasono@PTS_team
Sucahyo AdiSwasono@PTS_team Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bakul Es :
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pegiat Komunitas Penegak Tatanan Seimbang (PTS); Call Center: 0856 172 7474

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sumpah!

31 Oktober 2022   14:50 Diperbarui: 31 Oktober 2022   15:08 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: rancahpost.com

Manakala kita mau memahami tentang hakikat kata sumpah, maka alternatif makna leksikalnya adalah pernyataan yang diucapkan secara resmi dengan bersaksi kepada Tuhan atau kepada sesuatu yang dianggap suci (untuk menguatkan kebenaran dan kesungguhannya dan sebagainya). Sedangkan pemuda adalah taruna harapan bangsa. 

Dengan demikian, maka Sumpah Pemuda yang pernah berkumandang pada 28 Oktober 1928 di bumi Indonesia_Nusantara ini, merupakan janji, ikrar teguh suci yang disaksikan oleh Tuhan semesta alam. 

Oleh karenanya, jangan sekali-kali mempermainkan makna Sumpah Pemuda sebagai komitmen yang wajib diimplementasikan ke dalam realitas kehidupan bangsa dan negeri ini. Sebab, telah dihadapkan kepada Tuhan Sang Pembina kehidupan semesta alam.

Artinya, bahwa Sumpah Pemuda itu adalah sejarah yang seharusnya terus-menerus bergulir sampai kepada generasi berikutnya, yakni hingga generasi saat ini yang masih eksis sebagai bangsa dan negeri Indonesia_Nusantara, dalam perwujudan persatuan yang tak terpecah belah sebagaimana ruh cita-cita Sumpah Pemuda yang berjuang melepaskan diri dari belenggu imperialisme kolonialisme (Hindia Belanda) dengan spirit persatuan di atas kemajemukan yang pluralistik. 

Tak peduli suku kita apa, agama kita apa, ras kita apa, dan golongan kita apa? Itulah yang seharusnya dan semustinya diterjemahkan dan dipraktikkan secara nyata saat ini sebagai penerima dan penerus tongkat estafet dari generasi pengikrar Sumpah Pemuda. 

Bertanah air satu, tanah air Indonesia. Berbangsa satu, bangsa Indonesia. Berbahasa satu, bahasa Indonesia. Itulah trilogi cita-cita Sumpah Pemuda yang wajib dibuktikan oleh generasi bangsa Indonesia_Nusantara saat ini dalam wujud tindak nyata. 

Bukan hanya sekedar basa-basi, dan hanya pada batas selebrasi-selebrasi belaka tanpa adanya sentuhan kesadaran makna terhadap ruh Sumpah Pemuda sebagai ikrar suci, janji suci, sumpah suci ke hadapan Ilahi Robbi ...

Sumpah Pemuda, cita membangun tatanan hidup seimbang bertanah air satu, tanah air Indonesia_Nusantara
Sumpah Pemuda, cita membangun tatanan hidup seimbang berbangsa satu, bangsa Indonesia_Nusantara
Sumpah Pemuda, cita membangun tatanan hidup seimbang, berbahasa satu, bahasa Indonesia_Nusantara
Di atas kemajemukan, keanekaragaman kekayaan alam serta sosial budaya bangsa adalah suatu anugerah, bukan musibah
Jaga dan peliharalah makna Sumpah Pemuda ke dalam persatuan tak tepecah belah dalam wujud bangsa yang kokoh
Bangsa Indonesia_Nusantara yang ber-Bhinneka Tunggal Ika, beridiologi satu jua, Pancasila
Bernaung di bawah Ketuhanan Yang Maha Esa dengan iman dan taqwa bagi manusia Indonesia_Nusantara
Buktikanlah, tak usah berpura-pura!
Sebab itu akan menyiksa kita selamanya ... 

*****

Kota Malang, Oktober di hari ketiga puluh satu, Dua Ribu Dua Puluh Dua.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun