Mohon tunggu...
Sucahyo AdiSwasono@PTS_team
Sucahyo AdiSwasono@PTS_team Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bakul Es :
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pegiat Komunitas Penegak Tatanan Seimbang (PTS); Call Center: 0856 172 7474

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kontroversi Sejarah G-30-S/PKI: Apa dan Siapa

23 September 2022   04:33 Diperbarui: 28 September 2022   01:58 1457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jasmerah! - Jangan Sekali-kali meninggalkan Sejarah! (Soekarno). Historia Vitae Magistra - Sejarah adalah guru kehidupan (Greek). Sejarah ditentukan oleh sistem kekuasaan, dimenangkan oleh sang penguasa (Politik Kekuasaan). Prinsip Sejarah adalah Perulangan (Konsepsi Siklus).

G-30-S/PKI, atau Gerakan 30 September/Partai Komunis Indonesia 1965, adalah tragedi sejarah anak bangsa yang pernah melanda negeri ini, tertoreh dalam catatan perjalanan sejarah bangsa Indonesia, sebuah peristiwa yang terjadi 20 tahun kemudian sejak bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaannya dalam Proklamasi 17 Agustus 1945 yang diatasnamakan oleh Soekarno-Hatta.

Sebagaimana dalam tulisan sejarah Indonesia, maka peristiwa dimaksud tentunya telah dimaklumi bersama karena terdokumentasi dalam arsip sejarah bangsa Indonesia. 

Tragedi kemanusiaan yang berdarah-darah yang tak mungkin dinafikan dan diingkari oleh kita sebagai anak bangsa, sebagai peristiwa sejarah yang patut dijadikan pelajaran yang sangat berharga. 

Artinya, patut disayangkan atas kejadian dalam peristiwa yang telah berlalu itu, menandai sejarah bangsa Indonesia dalam "Perang Saudara", mencedari falsafah, komitmen luhur bangsa Indonesia, yakni Pancasila. Utamanya menyangkut sisi Kemanusiaan yang adil dan beradab dan Persatuan Indonesia.

Saya tidak hendak mengungkit-ungkit ataupun menghakimi peristiwa sejarah yang telah terjadi dalam hal ini. Namun, saya hanya berupaya mengemukakan peristiwa kejadian G-30-S/PKI ini dalam kerangka metodologi, sistematika, analitika dan objektif, sebagai variabel keilmuan agar patut dan layak disebut sebagai sesuatu yang ilmiah, khususnya dari perspektif ilmu sejarah.

Sebab, sejarah adalah sesuatu yang dinyatakan secara tegas sebagai "What's really happened" - Apa yang sesungguhnya terjadi. Bukan apa yang sesusungguh tak terjadi, atau rekayasa yang mengada-ada dalam sebuah kisah yang ditularkan secara estafet seiring bergulirnya waktu dari masa ke masa. 

Kita hindari semaksimal mungkin yang sedemikian itu, agar tak terjadi subjektivisme dalam sejarah, atau "misused of history" - penyalahgunaan sejarah, penyelewengan sejarah.

Karena peristiwa G-30-S/PKI 1965 hingga saat ini masih sebagai sesuatu yang misteri kontroversi, sebagai sajian sejarah bagi anak bangsa dalam mendapatkan objektivitasnya, akibat kungkungan pemenang hegemoni kekuasaan hasil pertarungan politik kekuasaan yang menjadi latar belakangnya, maka:

  • Apakah PKI dari hasil Pemilu 1955 yang menempati urutan ke-4 di bawah Partai NU, memang hendak melakukan kudeta terhadap pemerintahan RI yang sah dalam tampuk kepemimpinan Presiden Soekarno pada 1965?
  • Adakah keterkaitan tentang isu Dewan Jendral dengan tindakan Pasukan Cakra Birawa yang ditengarai telah disusupi ideologi kepartaian PKI, sehingga harus menculik dan membunuh 7 jendral dalam peristiwa G-30-S/PKI dimaksud?
  • Adakah by design terhadap meletusnya tragedi G-30-S/PKI, terkait dengan polarisasi situasi politik dunia yang diwarnai pertarungan ideologi Blok Kapitalisme_Liberalisme (Amerika Serikat) versus Blok Sosialisme_Komunisme (Uni Soviet/RRC) dalam perebutan pengaruh hegemoni di panggung politik dunia internasional?

Tigal hal itulah, mari dicermati secara seksama demi tersibaknya tabir misteri kontroversi sejarah yang tertutup oleh nuansa kepentingan politis dan terjebak oleh kubangan sistem kekuasaan. 

Sebab, yang demikian itu adalah sesuatu yang haram dalam penegakan hukum sejarah yang wajib objektif ilmiah dan proporsional. Cermatilah apa yang diungkapkan, jangan sekali-kali mencermati siapa yang mengungkapkan, bila berharap sesuatu yang objektif ilmiah.

Bermula dari peristiwa  kecil tentang Bung Karno yang terdera Masuk Angin sebagai peristiwa kecil, justru dibesar-besarkan oleh Kelompok Bayangan Soeharto, sehingga kemudian menjadi sangat penting dalam sejarah Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun