Mohon tunggu...
Sucahyo AdiSwasono@PTS_team
Sucahyo AdiSwasono@PTS_team Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bakul Es :
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pegiat Komunitas Penegak Tatanan Seimbang (PTS); Call Center: 0856 172 7474

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Biarlah Mengalir Menurut Sejarah

12 Agustus 2022   03:49 Diperbarui: 12 Agustus 2022   04:04 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak perlu mencampuri urusannya

Sandiwara sedang menggelinding dimainkan

Oleh aktor-aktor antagonis anak negeri

Dalam skenario penuh rekayasa dusta menganga

Di ujung penantian saat ini kita berada

Menyambut putusan akhir dari sang arif bijaksana

Bersabarlah, biarlah mengalir menurut sejarah seperti apa

Karena kita hanya bisa bersuara, tak punya daya dan kuasa

Dan, biarkanlah sejarah yang akan menjawabnya ...

Kota Malang, Agustus di hari kedua belas, Dua Ribu Dua Puluh Dua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun