Salam Satu Bangsa Indonesia_Nusantara ...
Selalu dan selalu saya upayakan salam pembuka itu di setiap ajang komunikasi dengan siapapun, pembaca budiman yang sempat menyimak Artikel saya ...
Karena bagi saya, sebagai salah satu bagian Anak Bangsa dari sekian yang ada di Bumi Pertiwi ini, saya merasa perlu berucap salam yang demikian itu. Sebab, jiwa ini terpanggil untuk menegakkan Nilai-Nilai Kebajikan Universal, yang telah menjadi komitmen luhur dalam berbangsa dan bernegara di Bumi Indonesia_Nusantara. Dan, telah terkandung dalam PANCASILA sebagai The Way of Life dari Bangsa Indonesia_Nusantara yang tak boleh dinafikan begitu saja. Apalagi, secara pribadi saya telah terlanjur cinta pada Bangsa dan Negeri ini.
Logika pun bicara, dan wajib dikemukakan dengan bahasa yang simpel agar sedapat mungkin bisa dipahami oleh semua pihak, semua kalangan, tanpa terjebak oleh bahasa njelimet yang sarat dengan retorika dan bahasa sok ilmiah. Sementara, publik yang menyangga eksistensi Bangsa dan Negeri ini, justru semakin awam pemahamannya terhadap kehidupan sosial budaya bangsa, yakni dalam bersikap yang seharusnya.
Bagaimana tidak? Sejak Indonesia_Nusantara Merdeka, hingga saat ini, sudahkah tercapai Tujuan Bangsa dan Negara sebagaimana yang tersebut di Mukadimah UUD 1945?
Apakah Dasar Negara dan Bangsa ini, yakni PANCASILA, sudah benar-benar diterapkan dan mewujud dalam Pola Tatanan Bangsa dan Negara, yang penuh keseimbangan di keseluruhan Aspek Hidup Bangsa Indonesia_Nusantara ini? Sudahkah?
Perwujudan PANCASILA yang nyata, tidak hanya sebatas pada tulisan dan ucapan, yang dilafalkan dan diceramahkan di bangku sekolah maupun kuliah, dipidatokan di setiap mimbar ataupun podium. Bukan itu hakikatnya. Namun, bangunan Tatanan Kehidupan Bangsa dan Negara yang real itulah, yang menjadi tolok ukur, bahwa antara konsepsi dengan praktik benar-benar Seimbang, Selaras dan Harmonis ...
Silakan saja beranggapan, bahwa apa yang saya kemukakan ini adalah sebuah halusinasi bersimbah fiksi. Silakan!
Sebab, berlogika itu sederhana, selama mengandung nalar sehat nan Seimbang, diperuntukkan manusia seumumnya sebagai ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, dan diakui secara Universal, tanpa memandang Suku, Agama, Ras dan Golongan sebagai realitas Bangsa Indonesia_Nusantara yang pluralistik ini, maka di situlah hakikat kehidupan berbangsa dan bernegara di Bumi Pertiwi ini mewujud sesesuai dengan Pondasi tumpuannya, yakni PANCASILA yang real. Bukan PANCASILA yang palsu!
Di Bumi Indonesia_Nusantara ini, kita dilahirkan, dihidupkan dan dibangkitkan ke dalam Tatanan Kehidupan Bangsa dan Negara yang berdasarkan PANCASILA yang nyata, bukan PANCASILA palsu.
Semoga!
Salam Satu Bangsa Indonesia_Nusantara, Salam PANCASILA ... 🙏❤️🇮🇩💪