Mohon tunggu...
Sucahyo AdiSwasono@PTS_team
Sucahyo AdiSwasono@PTS_team Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bakul Es :
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pegiat Komunitas Penegak Tatanan Seimbang (PTS); Call Center: 0856 172 7474

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ketika Sang Penyair Berseru

20 Januari 2022   02:05 Diperbarui: 25 Januari 2022   04:59 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

(Bukan lantaran intuisi kami torehkan sebuah puisi)


Karena merasa sebagai pengemban Amanah Tuhan 

Meneruskan kalam kebaikan dan kebenaran universal adalah sebuah keharusan

Rendah hati berlapang dada menembus aral kendala merintang

Dalam situasi dan kondisi apapun

Sadar dan sesadar-sadarnya akan segala tantangan serta risiko yang bakal dituai 

Adalah konsekuensi logis yang sudah semestinya ditempuh dan dijalani ... 

Berseru tentang peringatan dan kabar gembira 

Itu bukanlah tindak nista pidana 

Apalagi demi mengejawantahkan makna kedaulatan Tuhan yang Maha Segala

Di Bumi yang telah menggejala menuju porak poranda sarat oleh kecarutmarutan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun