Pekat merapat ke dinding-dinding hati yang dingin
Pekat menyusup diam-diam dalam sepi
Berkawan malam yang tak kunjung mengajaknya berbincang
Sekedar membicarakan kapan pagi datang menyapa
Kapan mentari datang berceloteh mengabarkan semuanya
Tentang sinarnya yang begitu dikagumi seluruh makhluk hidup di planet ini
Dan kecemburuan pun menyelinap
Di sela-sela tembok yang dibangunnya sendiri
Malam tetaplah pekat
Bersabar menunggu pagi yang akan segera datang membawa berjuta cerita
Menghapus pekat sejenak dalam diam
-*-
Makassar, 191010
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!