Mohon tunggu...
Dyah GaluhFitriana
Dyah GaluhFitriana Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Lahir pada 25 Desember 2000 di Grobogan

Aku lahir di Grobogan Jawa Tengah. Aku adalah seorang mahasiswa yang saat ini masih fokus untuk kuliah dan berorganisasi. Aku menyukai hal-hal estetik dan bernilai.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa Undip Ajak Masyarakat Membuat Diversifikasi Produk Kombinasi Jagung dan Ikan Lele

3 Agustus 2021   20:00 Diperbarui: 3 Agustus 2021   20:53 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Grobogan (27/7/2021)- Dusun Pojok dan Carat merupakan sentra pertanian jagung di Desa Putatsari, Kecamatan Grobogan. Melimpahnya hasil jagung menjadi salah satu potensi yang layak dikembangkan. Saat ini masyarakat masih menjual hasil panen jagung dalam bentuk mentah padahal jagung dapat dibuat menjadi berbagai macam produk diversifikasi yang tentunya memiliki nilai jual lebih tinggi. Diversifikasi produk sebagai upaya peningkatan keragaman produk sehingga menciptakan peluang usaha bagi masyarakat. Selain itu di Dusun Pojok-Carat terdapat usaha budidaya ikan lele. Pemasaran lele dalam bentuk mentah di kedua dusun tersebut. Kecenderungan warga lebih suka mengkonsumsi protein unggas daripada ikan sedang pada ikan kandungan proteinnya tinggi.

Berakar kondisi tersebut mahasiswa Universitas Diponegoro -- Dyah Galuh Fitriana (20) -- membuat inovasi produk olahan jagung dan ikan lele menjadi tahu walik berbasis pelatihan. Warga diberikan pengetahuan cara pengolahan produk olahan jagung dan ikan lele untuk meningkatkan produktivitas juga dapat membuka pandangan masyarakat terhadap peluang usaha. "Ibu rumah tangga di Dusun Pojok-Carat ini masih berfokus mengurus rumah dan membantu mengurus sawah. Di hari-hari tertentu ibu-ibu tersebut masih memiliki waktu luang yang bisa dimanfaatkan untuk melakukan kegiatan produktif sekaligus berpotensi membuka usaha baru", tutur mahasiswa Universitas Diponegoro tersebut.

Pemilihan produk tahu walik disebabkan makanan ini masih asing dikalangan masyarakat khusunya bagi olahan ikan dan jagung. Sebagai media agar edukasi dapat diingat oleh masyarakat dibuatlah leaflet berisi kandungan gizi ikan lele dan jagung, bahan-bahan serta tahapan pembuatan.

Gambar Leaflet Pembuatan Tahu Walik Lele Jagung (dokpri)
Gambar Leaflet Pembuatan Tahu Walik Lele Jagung (dokpri)

Kegiatan dilaksanakan pada 27 Juli 2021 di rumah kepala dusun, didahului dengan sosialisasi kepada warga mengenai produk diversikasi jagung dan ikan kemudian dilanjutkan pembagian leaflet dan praktik pembuatan produk di depan warga secara langsung. Dihadiri oleh 5-8 warga dengan tetap menerapkan protokol kesehatan sesuai anjuran dosen pembimbing lapangan. Sulis yang merupakan salah satu warga Dusun Pojok menuturkan bahwa kegiatan tersebut sangat bermanfaat. Selama ini warga belum mengenal olahan kombinasi jagung dan ikan. Beliau dan ibu rumah tangga lainnya sangat berterima kasih karena diundang pada kegiatan itu. 

Bahan dasar pembuatan olahan tahu walik ini tersedia di pasaran antara lain daging lele, jagung manis, tepung tapioka, tepung terigu, tahu pong, bawang putih, minyak goreng, garam, merica bubuk, dan kaldu bubuk. Pembuatan tahu walik juga mudah dan tidak memakan waktu lama. Kandungan gizi dalam tahu walik lengkap mulai dari protein hewani, nabati, kalium, hingga vitamin. Olahan ini dapat membantu anak-anak yang kurang suka makan ikan dan sayuran. Ada dua varian tahu walik lele jagung dalam bentuk goreng dan frozen serta ditambahkan tanggal kadaluarsanya. Makanan dalam bentuk frozen dapat bertahan 1-3 bulan.

Gambar Produk Tahu Walik Lele Jagung Varian Goreng dan Beku (Dokpri)
Gambar Produk Tahu Walik Lele Jagung Varian Goreng dan Beku (Dokpri)

Sementara itu mahasiswa KKN UNDIP juga mengedukasi pentingnya pengemasan produk agar dapat diterapkan pengemasan yang baik dan sesuai aturan guna menunjang peningkatan penjualan dan nilai produk di mata konsumen. Pengemasan produk dan labeling menjadi ciri khas produk. Ketika ingin menimbulkan kesan pertama pada konsumen, pemilik usaha harus menerapkan pengemasan menarik dan sesuai standar agar mencegah produk dari kerusakan dan penurunan mutu.


"Pandemi Covid-19 memengaruhi ekonomi masyarakat. Kegiatan seperti ini dapat dijadikan jalan bagi warga khusunya ibu-ibu rumah tangga membantu perekonomian keluarga," tutur kepala Dusun Carat-Sutikno. Harapannya melalui kegiatan pelatihan ini warga Dusun Pojok-Carat mampu memanfaatkan waktu produktifnya untuk berkreasi membuat produk olahan jagung dan ikan lele sehingga membantu meningkatkan produktivitas serta berpeluang membantu ekonomi keluarga.


Dyah Galuh Fitriana
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Diponegoro
Dosen Pembimbing Lapangan: Dr. Ir. Suzanna Ratih Sari, M.M., M.A.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun