Kita semua pasti sudah tidak asing dengan kata ‘relasi’. Baik di lingkungan sekolah, perkuliahan, tempat kerja, sampai di tengah kehidupan masyarakat. Bahkan kata ini di gadang-gadang sebagai salah satu aset penting yang harus kita miliki demi mencapai kesuksesan. Tapi, apa kamu yakin sudah mengetahui makna kata relasi yang sesungguhnya?
   Benar juga. Apa sih relasi itu?
 Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia),  ada 3 pengertian relasi yang tersajikan pada gambar di atas. Dari sumber ini pasti paham dong, ya. Secara kan KBBI memang pedoman paling umum dalam bahasa ibu kita. Setelah membaca pengertian ‘relasi’ dari KBBI, mari kita tilik sudut pandang lainnya dalam ilmu sosiologi.
 Jadi, pada kenyataannya relasi tak hanya berputar pada hubungan berlabel kawan, keluarga, ataupun kenalan. Orang-orang seperti pacar, tetangga, atau siapapun yang menyimpan kesan penting pada diri kita, mereka juga merupakan relasi yang kita miliki.
 Sebenarnya ada 1 lagi pengertian relasi dalam ilmu matematika yang pada intinya juga menyatakan suatu hubungan. Namun kita tak bisa membahas matematika disini ^,^.
   Lalu, tujuan memiliki relasi itu apa sampai dianggap penting sekali?
  Sebagai makhluk sosial, kita dituntut untuk bersosialisasi dengan yang lain dalam memenuhi kebutuhan. Nah, relasi ini akan terbentuk dengan sendirinya ketika kita mulai bersosialisasi. Sebelum kita ke tujuannya, mari kita analisis mengapa kita membutuhkan relasi dalam melanjutkan hidup :
- Untuk meneruskan keturunan melalui pernikahan antara 2 orang berlainan jenis yang memiliki ketertarikan (berjodoh).
 Sobat, memang ada kata bijak yang mengatakan bahwa ‘jodoh tak akan kemana’. Namun, bagaimana bisa bertemu dengan sang jodoh bila kita tak kemana-mana untuk memiliki relasi bahkan tak mau bersosialisasi? Apakah hanya dengan berdiam diri di rumah mendadak kita mendapat kenalan, berpacaran, lalu menikah?
Eh, tapi kan di rumah juga bisa nyari jodoh lewat sosmed?!
 Jangan lupa bahwa saat ini sosmed menjadi penyebab kriminalitas terbanyak. Kasus penipuan, pencurian, perdagangan ilegal, perselingkuhan, pelecehan, pemerkosaan, peretasan, pembullyan, penganiayaan, bahkan pembunuhan semuanya bisa bermula dari sebuah postingan di sosmed. Lagipula sosmed hanyalah dunia maya, sedangkan kita hidup pada realita. Masih ingin mengambil risiko?
- Untuk memenuhi kebutuhan dan mempertahankan hidup.Â