Mohon tunggu...
Dyah Ayu Lestari
Dyah Ayu Lestari Mohon Tunggu... Penulis - Proses berfikir manusia adalah misteri

Mahasiswi UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Aku adalah Aku, Ini Karakteristik-ku

6 Desember 2020   07:47 Diperbarui: 6 Desember 2020   10:31 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Masa golden age memang masa yang sangat penting bagi orangtua untuk memperhatikan tumbuh kembang anak, oleh karena itu orangtua harus cermat dalam memperhatikan mereka. Pemantauan sejak dini bertujuan untuk mengetahui masalah yang dialami anak, sehingga mereka dapat terdeteksi apabila mengalami gangguan atau kelainan masalah yang lain. Pemantauan anak dapat dilakukan oleh orangtua secara mandiri, guru di sekolah, dan juga masyarakat seperti kegiatan posyandu.

Anak usia dini masih lemah dan rentan terkena penyakit, oleh karena itu harus benar-benar dirawat mulai dari pemenuhan nutrisi dan pemberian gizi yang cukup, mendidik dengan baik, serta mengamati tumbuh kembang mereka. Semua itu dilakukan agar tumbuh kembang anak sesuai yang diharapkan. Perlu diketahui juga, anak usia dini memiliki beberapa karakteristik sebagai ciri khas mereka.

Karakteristik Anak Usia Dini

            Berikut ini adalah karakteristik anak usia dini antara lain:

  • Anak usia dini bersifat unik
  • Anak memiliki sifat yang berbeda antara satu anak dengan yang lain, jadi tidak bisa disamakan dengan siapapun. Keunikan anak menjadi pusat perhatian.
  • Anak usia dini berada dalam masa emasnya “Golden Age
  • Anak pada masa keemasan, artinya waktu anak yang harus diperhatikan dan tidak boleh disia-siakan, karena masa ini mencakup tumbuh kembang mereka.
  • Anak usia dini relative spontan
  • Anak akan menanggapi sesuatu berdasarkan pemikiran mereka, misalnya anak yang terjatuh dari kursi, mereka langsung spontan menangis.
  • Anak usia dini cenderung ceroboh dan kurang perhitungan dalam segala hal
  • Anak yang melakukan suatu aktivitas tidak akan memikirkan resiko, misalnya anak ingin memegang pisau, dia akan tetap ingin melakukannya meskipun pisau tersebut akan melukainya.
  • Anak usia dini aktif dan energik
  • Anak-anak tetap aktif beraktivitas kecuali pada saat mereka tidur. Hal ini bersifat wajar, karena anak-anak belum mempunyai rasa Lelah seperti orang dewasa.
  • Anak usia dini bersifat egosentris
  • Anak berfikir sesuai apa yang ada difikirannya, jika mereka suka dengan mainan maka mainan itu harus jadi miliknya.
  • Anak usia dini memiliki rasa ingin tahu dan penasaran yang kuat
  • Anak-anak selalu melontarkan pertanyaan Ketika melihat sesuatu yang belum pernah ditemuinya, mereka penasaran dengan hal yang aneh.
  • Anak usia dini berjiwa petualang
  • Anak akan menjelajahi sesuatu yang belum diketahui, anak mengeksplor benda-benda dan lingkungan sekitarnya.
  • Anak usia dini memiliki imajinasi dan fantasi yang tinggi
  • Terkadang apa yang dilakukan anak-anak itu tidak masuk akal, karena mereka meiliki daya imajinasi dan fantasi yang tingi.        
  • Anak usia dini cenderung mudah frustasi
  • Saat ada sesuatu yang membuatnya tidak nyaman, anak merasa fustasi sehingga dia merengek, berteriak bahkan menangis, seakan-akan seperti seseorang yang mengalami kegagalan dalam melakukan sesuatu.
  • Anak usia dini memiliki konsentrasi yang pendek
  • Batas konsentrasi anak hanya selama kurang lebih 10 menit saja, jadi anak-anak mudah bosan jika melakukan sesuatu yang tidak menarik menurut mereka.

Demikianlah yang membedakan anak usia dini dengan orang dewasa. Anak-anak mempunyai karakteristik tertentu dan juga merupakan ciri khas mereka, jadi kita tidak boleh menyamakan mereka dengan kita yang sudah dewasa ini. Selain mempunyai karakteristik tertentu, anak usia dini juga mempunyai tugas-tugas pada perkembangan mereka. Tugas-tugas anak usia dini ini berupa belajar bicara, belajar makan, dan lain sebagainya.

Tugas Perkembangan Anak Usia Dini

Berdasarkan pada jurnal (Jannah, September 2015) yang telah penulis baca, pengertian dari tugas-tugas perkembangan adalah penyempurnaan pemahaman mengenai konsep-konsep sosial, konsep-konsep benar dan salah, belajar membuat hubungan emosional yang makin matang dengan lingkungan sosial baik di lingkungan rumah maupun di lingkungan luar rumah. Tugas perkembangan anak usia dini menurut Robert J. Havighurst (1961) sebagai berikut:

  • Toilet Training; anak usia dini mampu buang air kecil atau besar pada tempatnya, sehingga mereka dapat berhati-hati dan menguasai diri.
  • Mampu membedakan jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan
  • Belajar mencapai stabilitas fisologis, artinya mereka harus belajar menjaga keseimbangan terhadap perubahan
  • Belajar kontak perasaan dengan keluarga maupun dengan orang lain
  • Belajar membedakan mana yang baik dan mana yang buruk

Sedangkan tugas-tugas perkembangan anak usia dini menurut Hurlock (1993) antara lain:

  • Belajar keterampilan fisik untuk bermain
  • Belajar bergaul dengan teman sebaya mereka
  • Belajar memainkan peran sesuai dengan jenis kelamin mereka masing-masing
  • Belajar membaca, menulis, dan berhitung
  • Belajar untuk mencapai kemerdekaannya dan kebebasan sehingga menjadi diri sendiri, serta mandiri dan tanggung jawab (Jannah, September 2015)

Semoga Bermanfaat :)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun