Mohon tunggu...
Dyah Ayu Lestari
Dyah Ayu Lestari Mohon Tunggu... Penulis - Proses berfikir manusia adalah misteri

Mahasiswi UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bersekolah, Cari Ilmu atau Cari Nilai?

24 April 2020   10:12 Diperbarui: 24 April 2020   10:35 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Menurut temen-temen, sebenernya kalo bersekolah itu kita nyari ilmu atau nyari nilai sih? haha... apa hayo?

Nyari ilmu lah. Nanti kalo ga dapat nilai? Gimana perkembangan selanjutnya? Hmmm...

Nyari nilai aja deh, yang penting lulus. Percuma donk! Lulus, tapi ga dapet ilmu.

Nah lo... Gimana coba?!

Saya pernah membaca artikel dari hipwee yang berjudul " Sekolah Tinggi-tinggi, Mencari Ilmu atau Nilai?" mengatakan jika Sebenarnya banyak anak usia sekolah yang menurutnya berangkat sekolah demi mencari ilmu tapi kenyataannya mereka hanyalah mencari nilai. Beberapa anak beranggapan lebih baik mencari nilai tanpa mempedulikan pemahaman materi. Dari cuplikan artikel tersebut, hal yang terjadi mungkin mereka beranggapan bahwa nilai itu sangatlah penting agar bisa mencapai kelulusan pada tahap berikutnya, serta tanpa memikirkan cara memperoleh nilai tersebut. 

Memang, jika dilihat dari segi fisiknya, anak yang berprestasi itu adalah anak yang memiliki nilai akademik yang tinggi. Akan tetapi, saat ini berbeda sekali dengan yang dulu, kita sering menjumpai anak yang tidak berprestasi pun bisa meraih nilai akademik yang tinggi. Mengapa demikian? Jika anak yang mempunyai niat hanya untuk mendapatkan nilai saja, maka mereka akan melakukan apa saja untuk memperoleh nilai tersebut. Mengerjakan soal ujian dengan menyontek, misalnya. 

Apalagi sekarang ini, pembelajaran di sekolah-sekolah sudah ditiadakan karena telah terjadi pandemi virus dan digantikan dengan sistem daring atau pembelajaran secara online. Maka, para siswa tetap bersekolah dan belajar di rumah masing-masing dengan menggunakan akses internet. Jika di sekolah terdapat Guru yang mengawasi, maka ketika di rumah kita harus mempunyai kesadaran diri. Untuk itu, kita akan sadar dan benar-benar belajar. Tidak hanya mentang-mentang ada saudara kita lebih pintar yang membantu mengerjakan tugas dari sekolah lalu kita mendapatkan nilai 100 karena benar semua, dan seakan-akan itu pekerjaan kita sendiri, padahal bukan.

Hal ini, bisa dikatakan bahwa kurangnya kesadaran  untuk menuntut ilmu. Secara tidak sadar, kita akan terus berlomba-lomba bukan mencari ilmu, melainkan mencari nilai. Di samping itu, pengajar juga harus bijak untuk memperhatikan murid-muridnya, sebagaimana menyadarkan bahwa menuntut ilmu itu sangatlah penting. kita harus menuntut ilmu sepanjang masa, mulai dari masih berada dalam gendongan sampai ke liang lahat. 

Sedikit cerita, saya dan tiga teman saya pernah datang terlambat ke sekolah. Sesampainya di kelas, ternyata seksi pengabsenan telah usai dan dikarenkan saya telat masuk, akhirnya absen saya alfa. Di hari kemudian, saya berangkat pagi-pagi sekali dengan niat bahwa saya tidak mau mendapatkan absen alfa lagi disebabkan  terlambat masuk kelas. 

Saya takut, saya menganggap bahwa absen alfa akan mempengaruhi kehadiran kelas dan bisa mengurangi nilai. Oh NO! saya tidak mau seperti itu.  Nah, pada hari itu, ternyata banyak anak yang datang terlambat dengan alasan mereka masing-masing. Akhirnya, merekapun diabsen alfa juga seperti saya kemarin. Guru saya pun marah seketika, karena selain kami datang terlambat, kami tidak mengerjakan tugas dengan baik.

" Mengapa kalian tidak sungguh-sungguh? Mengapa kalian mengerjakan tugas dengan asal-asalan saja. Mengapa kalian itu tidak belajar? Bayangkan orangtua kalian banting tulang mencari uang untuk menyekolahkan kalian, untuk menuntut ilmu. Mengapa kalian malas? Sedangkan orangtua kalian saja tidak malas untuk berhenti. Kan, namanya tidak seimbang antara jerih payah dan lelah mereka untuk bekerja, sementara kalian hanya membalasnya dengan kemalasan. Apakah kalian sadar, jika kalian duduk di kelas ini untuk apa?" Itulah nasihat panjang lebar dari Guru kami. Ternyata selama ini, saya hanya menghindari kesalahan untuk mencari nilai saja, dan saya tidak sadar akan hal itu. Astaghfirullahal'adzim.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun