Mohon tunggu...
Dyah Ayu Lestari
Dyah Ayu Lestari Mohon Tunggu... Penulis - Proses berfikir manusia adalah misteri

Mahasiswi UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengenal Lebih Dekat dengan Masyarakat Madani (Civil Society)

20 April 2020   09:45 Diperbarui: 20 April 2020   09:50 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak kenal, maka tak sayang. itulah kata pepatah...

Akan tetapi,kali ini dirubah. Guru saya pernah bilang, jika kita tidak kenal, maka kenalanlah:)

Seiring berkembangnya zaman, serta teknologi yang canggih. Maka, orang-orang berlomba-lomba untuk menciptakan sesuatu hal yang baru. Mulai dari baju, lagu-lagu, buku-buku, alat elektronik baru, dan hal-hal baru lainnya. bukan hanya itu, adab, perilaku, dan kebiasaan masyarakat juga berkembang. seperti hal-nya mereka mengikuti perilaku kebiasaan kebarat-baratan. Mereka tidak menyaring positif atau negatifnya sebuah perilaku. Oleh karena itu, kita sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yaitu Allah SWT yang sempurna dengan tambahan akal, maka kita harus menggunakan akal kita dengan baik agar bermanfaat. Menggunakan akal untuk berfikir jernh merupakan upaya untuk menghindari perbuatan negatif. 

Sebagai umat muslim juga, kita dituntut untuk menuntut ilmu sepanjang masa. Karena ilmu itu sangat penting untuk mengetahui segala hal. Dengan belajar, kita akan mendapatkan ilmu pengetahuan. Semakin kita tahu, semakin banyak ilmu. Maka kita tidak terpengaruh oleh kebiasaan-kebiasaan yang baik serta akan menyaring dahulu sebelum bertindak. 

Dalam kehidupan sosial, maka kita harus mengenali lingkungan masyarakat. Mengapa demikian? Karena, dimana pun tempat tingga kita disitulah ada orang lain juga yang bermuqim atau bertempat tinggal sama dengan kita. Hampir seluruh wilayah Indonesia padat penduduk. Akan mustahil jika kita tinggal di sebuah daerah yang tanpa penghuni dan tidak memiliki tetangga. Walaupun di daerah terpencil, bahkan di pegunungan sekalipun, tetap ada orang lain lagi yang bermukim atau bertempat tinggal disitu. Lagipula, tidak ada seseorang yang ingin hidup sendiri. Meskipun ada mungkin tidak banyak dan hanya orang-orang tertentu yang mampu tahan dalam kesulitan karena tidak adanya masyarakat di sekelilingnya. Dengan jiwa sosial, kita hidup di sekeliling masyarakat, kita harus menumbuhkan sikap gotong royong dengan sesama. Seseorang tidak bisa melakukan sesuatu tanpa bantuan orang lain. Oleh karena itu, kita harus saling tolong menolong agar hidup kita guyup rukun.  

Kita sudah mengetahi bagaimana kita terlibat dalam kehidupan masyarakat. Apalagi di Negara kita tercinta Indonesia ini. Banyak sekali perbedaan masyarakat dengan ciri-ciri mereka masing-masing. Itulah mengepa, kita tidak boleh membeda-bedakan dan harus menghargai antar sesama. Nah, dalam artikel ini, kita akan berkenalan dengan masyarakat madani. Siapakah mereka?

Masyarakat Madani

Masyarakat madani adalah  masyarakat yang beradab dalam membangun, menjalani, dan memaknai kehidupannya. Masyarakat madani juga membuka keinginan besar untuk berkembang secara utuh sehingga terbentuk suatu lingkungan masyarakat yang mengedepankan toleransi. Selebihnya, masyarakat madani juga memiliki 4 nilai yang dibutuhkan yaitu; toleransi, keadilan sosial, demokrasi, dan pluralisme. Kemudian, masyarakat madani itu sendiri, termasuk orang-orang yang dapat menunjukkan sikap saling menghargai antar sesama, dapat mematuhi ajaran yang dianut, serta mereka menghargai agama yang dianut oleh orang lain. Ustadz Hidayat juga pernah membahas mengenai masyarakat madani dalam sebuah pengajiannya, yaitu; masyarakat madani adalah masyarakat yang memiliki peradaban, masyarakat yang maju, masyarakat yang mempunyai pengetahuan, masyarakat yang dekat dengan Allah SWT. Karena siapapun yang dekat dengan Allah SWT, maka ia akan mendapat kedamaian, mendapat kesuksesan, dan mendapat kemajuan. 

Begitulah tentang masyarakat madani:>

Semoga bermanfaat:)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun