Mohon tunggu...
Dyah Ayu Lestari
Dyah Ayu Lestari Mohon Tunggu... Penulis - Proses berfikir manusia adalah misteri

Mahasiswi UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Bumi Sedang Sakit, Mengertilah!

19 Maret 2020   20:19 Diperbarui: 19 Maret 2020   20:33 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Bagaimana jika salah satu dari anggota keluarga kalian sedang sakit? Apa yang akan kalian lakukan? Membelikan obat? Membawanya ke rumah sakit? Atau dibiarkan begitu saja?

Tentu saja tidak, kita akan melakukan apa saja demi kesembuhan keluarga kita. Banyaknya biaya yang dikeluarkan tidak akan berharga jika tidak ada hasil kesembuhan. 

Mengapa demikian? Karena kalian sudah merasa sadar jika mahalnya suatu kesehatan dan berharganya sebuah kekeluargaan. Oleh karena itu, kalian akan melakukan demi mereka. Lalu, bagaimana dengan yang lain? Apakah kalian masih memikirkannya?

Ada yang bilang "untuk apa mengurusi orang lain? Bah bah...". Tanggapan ini termasuk orang yang tidak peduli dengab orang lain dan lebih mementingkan dirinya sendiri. Kita sudah diajarkan untuk menghargai sesama makhluk sosial serta menghormati pendapat orang lain dan saling tolong menolong. Akan tetapi, banyak orang yang tidak melakukan ini.

Kembali pada judul, bumi sedang sakit! Iya, benar. Bumi kita sedang sakit sekarang. Apa jadinya jika tempat tinggal kita, tempat untuk memperoleh kehidupan sekarang sedang mengalami masalah. Bumi kita sudah tidak asri dan indah seperti dulu, karena polusi yang menggebu. Bumi kita sudah tidak sejuk, karena banyak sampah telah menumpuk. Bumi kita sudah tidak rindang, karena banyak pohon yang telah ditebang. 

Indonesia akan melakukan lockdown, guna untuk mencegah penyebaran virus yang sekarang telah booming di masyarakat. Jalur keluar masuk kota telah ditutup. Mereka akan mengadakan sterilisasi disetiap kota-kota guna mencegah penyebaran virus. 

Virus tersebut adalah Covid-19 atau disebut juga Corona Virus Desease. Virus tersebut menular dengan sangat cepat dan sekarang menjadikan semua orang ketakutan. Akan tetapi, virus tersebut bisa dicegah dan diobati. Dengan mencuci tangan setelah memegang sesuatu, pakai masker dikala sakit, dan tidak berkontraksi dengan sesama makhluk sosial.

Coba kita renungkan! Hal-hal tersebut sudah diajarkan ketika kita masih duduk di kelas sekolah dasar. Seperti mencuci tangan dengan baik sebelum makan, sesudah buang air besar dan sebagainya. Apabila kita menerapkan hidup bersih sejak dulu hanya kemungkinan kecil kita akan terkena penyakit. 

Dari sini masalahnya, mengapa virus tersebut baru timbul sekarang? Dan setelah terdapat virus tersebut kita diperingatkan lagi untuk menjaga kebersihan. Bukankah menjaga kebersihan sudah diperingatkan sejak dahulu. Ini adalah akibat dari perbuatan kita sendiri. Semua yang telah diperingatkan dan tidak dijalankan akan mengakibatkan kerusakan kemudian. 

Lalu, Pemerintah mengumukan agar tetap berada dirumah selama 14 hari untuk menjalankan sterilisasi virus. Seluruh kegiatan pembelajaran diliburkan. Dari jenjang dasar sampai ke jenjang perguruan tinggi. Pekerjaan sementara diberhentikan. Semua orang melakukan aktivitasnya di rumah masing-masing. Dengan begitu, kita harus senantiasa menjalankan perintah tersebut agar sterelisasi berjalan dengan baik tanpa adanya gangguan. 

Jika kita mengaitkan pada tahap perkembangan moral menurut Kohlberg, tahapan perkembangan ini ada pada tingkat ke dua yaitu memelihara aturan. Kita harus sadar, bahwa usaha mereka untuk membasmi virus sangat sulit. Jika kita tetap melanggar dan melakukan hal dengan seenaknya sendiri, bukan hanya keluarganya yang mengalami kerugian. Akan tetapi, orang lain juga akan mengalami kerugian. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun