Bahasa Kita Menjadi Jati Diri Bangsa

Satu nusa 

 Satu bangsa

 Satu bahasa kita...

Lagu tersebut pertama kali diputar melalui siaran radio pada tahun 1947. Lagu Satu Nusa Satu Bangsa adalah lagu Nasional Indonesia yang diciptakan oleh Liberty Manik.

Jati diri- atau yang lazim juga disebut identitas, merupakan ciri khas yang menunjukkan seseorang, sekelompok orang bahkan suatu bangsa. Jika ciri khas ini dimiikioleh kita bersama maka akan menjadi penanda jati diri bangsa. Bahasa menjadi konsep bangsa dalam arti Sosiologis Antropologis yang merupakan persekutuan masyarakat yang berdiri sendiri. Masing-masing anggota persekutuan hidup satu kesatuan ras, bahasa, keyakinan dan budaya. Bahasa kita menjadi salah satu dalam arti Sosiologis Antropologis tersebut.

Indonesia memiliki banyak pulau-pulau, berbagai macam daerah, beragam suku, serta berbeda-beda bahasa pula. Namun, itu semua tidak menjadi alasan Negara Indonesia untuk berpecah belah. Karena Negara Indonesia sudah memiiki semboyan  yaitu Bhineka Tunggal Ika yang artinya "Berbeda-beda tetapi tetap satu jua". Masing=masing warga Negara Indonesia harus menghargai perbedaan satu sama lain sehingga memiliki sifat satu kesatuan.

Setiap bahasa pada dasarnya merupakan simbol-simbol jati diri penuturnya. Begitu pula halnya dengan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia merupakan simbol jati diri bangsa. Sebagai warga Negara Indonesia kita wajib memperlihatkan jati diri bangsa kita. Dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar merupakan bentuk untuk menunjukkan Identitas Nasional. Bentuk Identitas Nasional yang pertama adalah Bahasa Nasional yaitu Bahasa Indonesia. Kemudian bendera negara Sang Merah putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, lambang negara  Garuda Indonesia dan sebagainya.

Bahasa Indonesia harus senantiasa kita jaga kelestariannya. Secara terus menerus harus kita bina dan kita kembangkan agar tetap dapat memenuhi fungsinya. Bahasa Indonesia menjadi alat komunikasi sekaligus bahasa resmi Republik Indonesia dan juga sebagai bahasa persatuan bangsa Indonesia yang sudah diresmikan setelah dilakukannya konggres pemuda yang dilaksanakan selama 2 hari. Kejadian itu bertepatan pada tanggal 27-28 Oktober 1928 di Batavia(Jakarta), yang berbunyi:

-Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah air indonesia.

-kami poetra dan poetri indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa indonesia