Hanya CAHAYA-lah yang bisa mengeluarkan manusia dari kegelapan dan hanya CINTA-lah yang bisa mengeluarkan seseorang dari kebencian.Â
Maka ambillah Al-qur'an sebagai SUMBER CAHAYA dan tegakkan ibadah sebagai sumber KEKUATAN CINTA...! (Bunda Darosy)
Jika merenung tentang kerasnya kehidupan saat ini, bagaimana jadinya tahun kemudian dimana saya sudah mempunyai anak pada masanya. Akan lebih ekstrim daripada sekarang ini, maka harus lebih kuat untuk menanamkan nilai-nilai agama pada anak. Maka dari itu, saya akan merangkum materi seminar yang disampaikan oleh Bunda Darosy Endah pada tanggal 19 September 2019 kemarin dengan tema"PENDIDIKAN KARAKTER ANAK USIA DINI DI ERA REVOLUSI 4.0"
Mendidk anak adalah ibadah, maka didiklah anak dengan agama yang benar sejak dini. Sehingga kelak akan muncul generasi bangsa yang sholih sholihah, berguna bagi agama, nusa, bangsa, dan negara. Setiap anak itu lahir dalam keadaan fitrah(muslim), maka dari itu anak tergantung kepada siapa pengasuhnya. Akan berdampak stress  jika anak menerima pola asuh yang berbeda-beda, contohnya anak dititipkan kepada nenek atau kakeknya. Anak mempunyai otak yang jumlahnya milyaran dan siap untuk diisi, oleh karena itu butuh kekompakan asuh antara ayah dan ibu.Â
Masa depan anak bergantung dengan apa yang mereka dapat selama masa usia dini. Apa yang dilakukan orang tua akan ditiru oleh anak. Karakter anak dapat dibentuk oleh keluarga yang hebat. Mendidik anak dengan kasih sayang tanpa kekerasan. Â memberi contoh yang baik sehingga anak tumbuh sholeh, sehat, cerdas, dan peduli umat.Â
Dalam perspektif islam, Pendidikan anak usia dini mengikuti cara Rasulullah yaitu uswatun hasanah. Uswatun hasanah ini meliputi sidiq, amanah, tabligh, dan fathonah. Salah satu sifat uswatun hasanah yaitu sidiq berarti jujur, melatih anak untuk berbuat jujur dan jangan sekali-kali orang tua membohongi anak. Karena, akan berdampak ketika mereka dewasa, anak mengalami trauma, misalnya.
Nah, bisa kita ketahui bahwa masa golden age anak itu luar biasa untuk itu sebagai orang tua harus memanfaatkan masa emas ini. Mendidik mereka dengan kasih sayang dan sepenuh hati. Karena, hal yang dibutuhkan pada era revolusi 4.0 ini adalah karakter, kompetensi, dan literasi.
Dra. Hj. Darosy Endah Hyoscyamina, M.Pd. yang biasa di panggil Bunda Darosy ini adalah seorang daiyah dengan anak-anak yang gemar berdakwah pula. Beliau memiliki dua orang anak laki-laki dan dua orang anak perempuan, sedangkan untuk menjadikan anak-anaknya seperti sekarang ini, beliau tidak memaksakan kehendak.
Namun, semua berawal dari anak bungsu Bunda Darosy yang bernama Ilham pada saat umur 10 tahun mulai tertarik untuk mendalami pengetahuan agama dan memberanikan diri untuk berdakwah. Melihat Ilham berdakwah,ketiga adiknya juga merasa tertarik. Kemudian Bunda Darosy memberi mereka julukan "Bunda dan Ilham bersaudara".