Mohon tunggu...
Dyah
Dyah Mohon Tunggu... Lainnya - Masih bisa beraktivitas

Suka foto dan ada keluarga kucing dirumah.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Angka Buta Huruf yang Masih Tinggi

3 Februari 2023   13:11 Diperbarui: 3 Februari 2023   13:15 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan merupakan pilar penting pada setiap negara, dimana masyarakatnya bisa dikatakan maju dibanding dengan Negara lain. Tapi tak di pungkiri juga, peran ekonomi pada masyarakat sangat membantu untuk terciptanya akses pendidikan yang terus tetap berjalan. Kedua poin tersebut memang tak bisa dipisahkan, karena saling berkaitan satu sama lain. 

Apabila suatu daerah dimana akses pendidikan susah,  kualitas pendidikannya kurang, maka pendidikan yang didapat oleh masyarakat sangat jauh dari cukup bahkan kemungkinan yang ada hanya akan ada anak anak tamatan Sd, sehingga membuat rendahnya sumber daya manusianya di daerah tersebut. Tapi jika tingkat kesadaran pendidikan itu tinggi, masyarakat akan mendapatkan banyak keterampilan dan kemampuan berfikir seseorang yang akan menambahkan kreativitas dan produktivitas. Dari sanalah nantinya kualitas sumber daya manusianya bisa menghasilkan output dan pendapatan ekonomi nasional.

Baca juga: Peran Orang Tua

Kini merujuk pada Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) oleh Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022, menunjukkan penurunan yang cukup baik pada jumah penduduk buta aksara. Dari 1,78% tahun 2019 atau 3.081.136 orang yang buta aksara, turun menjadi 2.961.060  orang atau 1,71% pada tahun 2020.  Yang dikatakan ada penurunan pada tingkat buta aksara di Indonesia. Tetapi, tetap saja masih ada daerah daerah yang pendidikannya sangat jauh dari kualitas yang baik. Contohnya, salah satu provinsi di Indonesia timur saat ini yakni Papua yang angka presentase buta aksara paling tinggi menapai 28.35%.

Sulitnya untuk mengakses sekolah dikarenakan jarak yang cukup jauh, fasilitas sekolah yang tak memenuhi syarat Standar pelayanan minimal, sarana dan prasarana yang kurang, membuat banyak anak anak tak bisa mengeyam pendidikan. Alhasilnya banyak masyarakat disana yang bahkan usia 45 tahun ke atas masih banyak yang buta huruf. Padahal dalam pasal 31 UUD 1945 menyatakan 'Tiap warga Negara berhak mendapatkan pengajaran.'

Diharapan pemerintah kali ini, benar benar lebih memperhatikan lagi pendidikan pada daerah daerah yang akses pendidikannya sulit dijangkau. Karena itu bisa menambah kualitas dari manusianya itu sendiri. Dengan menambah bangunan sekolah yang berstandar SPM,  memperbaiki atau menambah lagi sarana dan prasarana yang baru, agar fasilitasnya memadai. 

Menjalankan atau memonitoring program beasiswa dengan tepat dan terarah, sehingga anak anak dapat menggunakan kesempatan itu dengan baik dan ketika lulus sekolah, ada ilmu yang bisa dipraktekkan bukan putus ditengah jalan saja. lalu dengan menambahkan tenaga pendidik yang berkualitas untuk mengajar.

Bila pemerintah benar benar serius memperhatikan apa apa saja yang diperlukan untuk membuat pendidikan dapat diakses disetiap daerah sekalipun itu tempat terpencil sekalipun. Yakinlah bahwa kualitas dan sumber daya manusianya pun akan meningkat. Akan semakin banyak manusianya yang melek akan huruf, melek akan informasi dan juga cara berfikirnya yang semakin maju berkembang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun