Mohon tunggu...
Dyah Sekararum
Dyah Sekararum Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Nilai Karakter dalam Dendang Saluang

7 Mei 2021   12:10 Diperbarui: 7 Mei 2021   12:14 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Babelok jalan dari muaro (berbeda jalur arah daerah muaro)

 Jikok gadang anak amak besok nak ai (ketika anak ibu besok sudah dewasa) 

Nan elok-elok sajo nan ka dibaok (maka perilaku baiklah yang harus ditampilkan) 

Nan elok-elok sajo nan ka dibaok (maka perilaku baiklah yang harus ditampilkan)

 Iyo kanduang sibiran tulang (anak kandung ibu)

 Ubek jariah palarai damam (obat ketika penat dan meyembuhkan demam)

 Laloklah nak (tidurlah nak) 

Laloklah sayang (tidurlah sayang) 

Nyampang elok nasib besok nak (seandainya nasib baik menghampirimu ketika dewasa nanti) 

Urang kampuang tenggangkan juo (maka masyarakat desa yang kesusahan dibantu). 

Pesan yang terkandung dalam dendang saluang Muarolabuah ini adalah mengenalkan anak dengan daerah tempat tinggalnya agar timbul rasa cinta terhadap tanah kelahirannya. Anak akan mencintai semua kebudayaan yang berasal dari daerahnya. Seperti anak akan dengan senang hati belajar gerakan tarian batok kelapa yang berasal dari Minang dan bermain lore bersama. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun