Mohon tunggu...
Dyah YuliaNingsih
Dyah YuliaNingsih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

UINWS'18

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Turut Melestarikan Kearifan Lokal, Mahasiswa KKN UIN Walisongo Mengikuti Tradisi Bucu Kendit

13 Agustus 2021   06:17 Diperbarui: 13 Agustus 2021   07:18 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada Senin, 09 Agustus 2021 yang mana bertepatan dengan penutupan tahun hijriyah, sebagian anggota kelompok 36 KKN UIN Walisongo MIT DR ke-12 mengikuti syukuran unik yang dinamai dengan tradisi "Bucu Kendit". Mahasiswa KKN mengikuti syukuran tersebut tepatnya di Desa Weden, Bangilan, Tuban.

Masyarakat percaya bahwa dengan melaksanakan tradisi bucu kendit tersebut dapat menjadi perantara untuk meminta pada Tuhan agar mereka dijauhkan dari mara bahaya dan diberikan keberkahan dalam menjalani kehidupan.

"Syukuran tersebut dimaksudkan untuk berdoa pada Allah agar kita semua (hususnya warga desa Weden) terhindar dari bala' dan musibah, serta memohon pada Allah agar diberikan keberkahan pada tahun seterusnya" ujar Fira Khoiriyana selaku anggota kelompok serta warga Desa Weden sendiri.

Pada sore mendekati maghrib sekitar pukul 17.00, warga berbondong-bondong menuju lokasi acara dengan membawa makanan sejenis tumpeng, dengan beralaskan seadanya masyarakat berkumpul dengan duduk melingkari makanan yang telah dipersiapkan, kemudian tokoh masyarakat setempat membacakan doa-doa dan diikuti oleh masyarakat lainnya.

Uniknya, lokasi untuk melaksanakan tradisi bucu kendit ini bukanlah di musola atau tempat ibadah, namun acara tersebut dilaksanakan pada gang-gang kecil di lingkungan Desa.

Dari mahasiswa KKN kelompok 36 yang mengikuti acara syukuran tersebut juga mendapatkan kesan tersindiri. Aisyah mengatakan bahwa Ia merasa bangga karena dapat mengikuti acara yang tidak mudah ditemukan tersebut. Ia berharap tradisi tersebut dapat dilestarikan dan dipertahankan, karena dengan adanya acara tersebut, selain untuk mendekatkan diri pada Tuhan juga mampu merekatkan tali silaturahmi antar warga desa.

Antusias masyarakat sekitar sangat baik. Lebih dari 50 orang berpartisipasi dalam acara syukuran tersebut. Namun sayangnya, pada kegiatan tersebut masih banyak warga yang tidak mematuhi protokol kesehatan. Masih ada sebagian warga yang tidak menggunakan masker ketika kegiatan tersebut berlangsung.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun