Mohon tunggu...
Djono W. Oesman
Djono W. Oesman Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pemerhati masalah sosial

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Mantra di Mayat Kalideres Jadi Fokus Polisi

6 Desember 2022   18:04 Diperbarui: 6 Desember 2022   18:17 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Reza Alfian Maulana. Harian DISWAY

Mayat sekeluarga di Kalideres, Jakarta Barat, masih diselidik polisi, meski hampir sebulan belum terungkap. Terbaru, polisi menggelar rapat konsolidasi bersama para pakar. Spekulasi warga terus berkembang.

Polisi memastikan, rapat dengan para pakar itu bagian akhir dari penyelidikan panjang yang belum bisa diungkap itu. Kasus ini unik. Termasuk keunikan polisi yang terus menyelidiki.

Seperti diberitakan, empat mayat sekeluarga ditemukan meninggal di rumah mereka, di Perumahan Citra Garden Extension 1, Kalideres Jakarta Barat, Kamis, 10 November 2022 sore.

Rumah didobrak. Setelah beberapa kali warga melapor bau busuk di sekitarnya. Pendobraknya, Ketua RT setempat Asiung didampingi aparat kelurahan setempat. Ternyata, empat mayat sudah pada kering.

Itu jenazah Rudyanto Gunawan (71) dan isteri Margaretha Gunawan (68); anak mereka, Dian Febbyana (42); dan adik Rudiyanto, bernama Budyanto Gunawan (69). Rumah itu hanya dihuni empat orang ini.

Hasil otopsi, tidak ada tanda kekerasan. Juga bukan keracunan. Tapi di lambung mereka tidak ada makanan.

Lalu, ramai beredar kata 'kelaparan'. Yang ditafsirkan tidak punya uang buat beli makanan. Ternyata, anggapan itu salah. Keluarga tersebut belum lama menjual mobil Honda Brio seharga Rp160 juta. Mereka tinggal di rumah senilai sekitar Rp 1,5 miliar, yang akan digadaikan Rp 600 juta tapi batal.

Pemeriksaan lanjut, yang meninggal duluan Margaretha, diketahui 13 Mei 2022. Meninggalnya mungkin sudah lama, karena sudah membusuk.

Itu diketahui dua petugas koperasi simpan pinjam yang akan menerima gadai rumah Rp 600 juta, tapi batal, karena tidak bisa konfirmasi sertifikat rumah atas nama Margaretha yang sudah meninggal.

Meninggal terakhir adalah Dian. Dari hasil penyelidikan polisi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun