Mohon tunggu...
Djono W. Oesman
Djono W. Oesman Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pemerhati masalah sosial

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Tersangka Hidung Pinokio

1 Desember 2022   14:13 Diperbarui: 1 Desember 2022   14:20 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Reza Alfian Maulana. Harian DISWAY

"Sering bohong", data terbaru Dhio Daffa (22) tersangka pembunuh ayah ibu dan kakak. "Sebulan habiskan Rp 32 juta uang orang tua. Mengaku kerja di PT KAI, bohong," kata paman Dhio, Sukoco kepada pers, Rabu (30/11).

Berat sudah. Keterangan Sukoco ini bertolak belakang dengan keterangan Dhio kepada polisi. Bahwa Dhio mengaku marah kepada ortu, karena disuruh kerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

Lagian, usia segitu mestinya Dhio sudah layak kerja. Didorong ortu agar cari kerja, malah membunuh.

Sukoco (58) adalah kakak ibunda Dhio, Heri Riyani (54). Tidak tinggal serumah dengan keluarga ayah Dhio, Abbas Ashar (58). Tapi Sukoco sering kontak telepon dengan keluarga Abbas. Sekali waktu bertandang ke rumah Abbas.

Sukoco: "Waktu almarhumah adik saya (Heri Riyani) masih hidup, bertemu saya. Dia mengeluh gini: Mas ini untuk pengeluaran Dhio satu bulan 32 juta, loh... untuk kursus bahasa Inggris, katanya. Itu belum yang lain-lainnya."

Hasil selidik Sukoco, ternyata soal les itu Dhio bohong. Buktinya, Dhio tak bisa menunjukkan bukti-bukti, bahwa ia les.

Dilanjut: "Lalu, ia ngaku kerja di PT KAI. Sampai ngaku berangkat ikut Diklat ke Malang (Jatim). Baru tiga hari, sudah balik lagi. Masak, diklat tiga hari? Terus saya cek ke PT KAI, ternyata nama Dhio tidak ada."

Dinilai, Dhio beberapa kali bohong, alias hidung Pinokio.

Sukoco menduga, Dhio suka menghamburkan uang ortu. Atas laporan almarhumah ibunda Dhio, Heri Riyani yang sudah dibunuh Dhio.

Dhio tamatan SMA, dan tidak mau kuliah. Saat ia tamat SMA, ayahnya, Abbas, masih Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Kementerian Keuangan, Kabupaten Grobogan. Abbas pensiun per 1 Oktober 2022.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun