Mohon tunggu...
Djono W. Oesman
Djono W. Oesman Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pemerhati masalah sosial

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Parricide Sadis, Dhio Racun Ortu dan Kakak

30 November 2022   08:46 Diperbarui: 30 November 2022   08:57 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Reza Alfian Maulana. Harian DISWAY

Lalu, Dhio menelepon omnya, Agus Kustiardo (58) yang kakak Heri Riyani. Rumahnya dekat. Segera tiba di TKP.

Agus kepada pers: "Kondisi Abas, juga adik saya, dan keponakan Dhea semuanya pingsan. Saya ikut mengolesi minya kayu putih."

Hampir bersamaan, tim polisi tiba di TKP. Langsung, polisi bertanya kepada semua orang di situ tentang kronologi penemuan tiga orang pingsan. Saat itu juga, dua korban, Abas dan Dhea dilarikan ke RS.

Satu korban lagi, Heri Riyani masih di rumah menunggu mobil atau ambulance. Selang beberapa waktu, Heri Riyani diangkut juga ke RS.

Sementara itu, sebagian polisi melakukan olah TKP, sebagian lainnya membawa Dhio ke Mapolres Magelang, dimintai keterangan lebih lanjut.

Ketiga korban ternyata sudah meninggal di RS. Pihak RSUD Merah Putih, Kabupaten Magelang, menyatakan ketiganya DoA (Death on Arrival).

Di Mapolres Magelang, melalui pemeriksaan intensif, Dhio mengakui. membunuh ayah, ibu dan kakaknya. Alasannya, karena sakit hati.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Tengah, Kombes Djuhandani Raharjo Puro di konferensi pers di Polres Magelang, Selasa, 29 November 2022 menjelaskan:

"Pengakuan tersangka, karena jengkel. Mengaku tak pernah diperhatikan keluarga. Baru-baru ini, terus-terusan tersangka disuruh mencari kerja, sejak ayahnya pensiun. Merasa tak nyaman, tersangka membunuh orang tua dan kakaknya."

Pembunuhan pertama dilakukan Rabu, 23 November 2022. Dhio membeli arsenik via online. Lantas, ia menaburkan bubuk arsenik ke es dawet untuk sekeluarga. Es dawet diminum ayah, ibu, kakak. Dhio tidak minum.

Spontan, Abas, Heri, Dhea, belingsatan ke kamar mandi. Mereka muntah-mencret. Sorenya, semua yang muntaber pergi ke dokter. Esoknya, mereka sembuh. Tinggal Abas yang masih mengaku sakit perut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun