Mohon tunggu...
Djono W. Oesman
Djono W. Oesman Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pemerhati masalah sosial

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Sebelum Tembak Mati Yosua, Eliezer Doa Dulu

18 Oktober 2022   11:38 Diperbarui: 18 Oktober 2022   11:47 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Bharada Eliezer, lucu. Sebelum menembak mati Brigadir Yosua, ia berdoa dulu. Lalu, dor... dor... dor... Yosua mati. Itu hasil sidang perdana terdakwa Ferdy Sambo di PN Jakarta Selatan, Senin (17/10). Apa doanya?

Isi doa itulah yang membuar orang kepo. Soal isi doa, jaksa penuntut umum beda pendapat dengan kuasa hukum Bharada Eliezer, Ronny Talapessy. Bertolak-belakang.

Padahal, jaksa dan pengacara sama-sama menafsirkan isi doa. Tidak tahu bacaannya. Tepatnya beda tafsir. Tapi sama-sama ngotot.

Kronologi terungkap di sidang, begini: Jumat, 8 Juli 2022 sekitar pukul 17.00 di rumah pribadi Ferdy Sambo, Jalan Saguling, Jakarta Selatan.

Sambo bertanya ke Eliezer: "Chard (namanya Richard Eiezer) kamu berani tembak Yosua?."

Setelah berpikir sejenak, Eliezer menjawab tegas: "Siap komandan..."

Lantas, Sambo menyerahkan ke Eliezer, sekotak peluru ukuran 9 milimeter. Peluru diterima, dimasukkan Eliezer ke dalam senjata Glock 17 bernomor seri MPY851.

Sambo ingin Yosua ditembak di rumah dinas, Duren Tiga, Jakarta Selatan. Jarak antara rumah pribadi dengan rumah dinas, dekat. Naik mobil sekitar lima menit.

Maka, berangkat-lah rombongan dari rumah Saguling ke Duren Tiga. Dua mobil.

Mobil pertama, isi lima orang. Sopir, Ricky Rizal. Kiri depan, Yosua. Di tengah sendirian, Putri Candrawathi. Di belakang, Kuat Makruf dan Eliezer. Tiba di Duren Tiga, duluan.

Eliezer, begitu tiba langsung naik lantai dua, masuk kamar ajudan. Di situ ia berdoa. Pintu kamar ditutup. Putri Candrawathi masuk kamar di lantai satu. Yosua menerima telepon di taman depan. Lainnya pencar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun