Mohon tunggu...
Dwi W Setiorini
Dwi W Setiorini Mohon Tunggu... -

HR Consultant dengan fokus tulisan kepada bagaimana berkarir di dunia industri. https://www.linkedin.com/in/dwisetyorini/

Selanjutnya

Tutup

Worklife

PDCA Wajah Baru

11 September 2018   22:23 Diperbarui: 11 September 2018   22:49 516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

PDCA, adahal hal tidak asing di dunia profesional.

Plan=>Do=>Check=>Act

Sebagai bagian dari profesionalitas, melakukan perencanaan adalah hal yang mutlak. Tentu, tidak berhenti di merencanakan tetapi lanjut ke melaksanakan. Proses berikutnya mengevaluasi dan yang terakhir adalah menindaklanjuti.

Perputaran PDCA merupakan langkah-langkah sistematis yang diaplikasikan di dunia profesional. PDCA sangat diperlukan dalam aktifitas profesional kita sebagai semangat perbaikan yang berkesinambungan untuk meningkatkan kualitas pribadi dan perusahaan. Tidak hanya paham tentang konsep PDCA itu sendiri, tetapi juga terampil dalam penerapannya. 

PDCA sebenarnya bukan hal yang baru. Sejak dulupun para profesional di segala bidang sudah mengaplikasikannya. Misalnya, para profesional pangan atau para petani, mereka sudah sangat profesional dalam mengaplikasikannya. Merencanakan kapan saat yang tepat untuk menanam padi, bekerja secara profesional di sawah atau ladang. Melakukan pengecekan setiap hari agar bisa panen raya, dan menindaklanjuti hasil pertanian. Bagaimana dengan bidang lain? Sama. 

Jadi apa spesialnya PDCA versi baru di era digital ini? 

Dengan opini pribadi dari saya, PDCA era digital ini spesialnya adalah perekamannya. Alias kita bisa dengan mudah menemukan rekam jejak dari pendahulu kita. Hal ini sangat penting dalam proses evaluasi. Dengan mudah dan hemat waktu kita bisa segera menemukan solusi pada masalah yang kita hadapi karena hal yang sama pernah timbul di masa sebelumnya. Setelah itu kita bisa lebih berinovasi dan juga improvisasi. 

Tanpa PDCA, pola kerja kita bisa mengarah pada kekacauan. Bekerja hanya sekedar bekerja memenuhi target, tidak bisa dinikmati dan segera akan menjadi bosan dan kehilangan semangat bekerja bahkan semangat hidup (kalau saya ya). 

Apabila posisi kita sedikit lebih tinggi, cakupan PDCA menjadi lebih luas. Bukan hanya bagi kita sendiri tapi juga bagi anggota tim kita. 

Pendelegasian wewenang dan tanggungjawab akan lebih mudah dilakukan. Setiap anggota tim lebih mudah memahami wewenang dan tanggungjawab yang sesuai dengan peran masing-masing. Tentunya semakin tinggi wewenang dan tanggung jawab kita,  maka komposisi dari Plan dan Check akan lebih banyak dibandingkan anggota tim biasa. 

Pada level Top Management, fungsi Plan akan lebih besar dibandingkan fungsi lainnya. Semakin kebawah semakin berkurang. Yang perlu diperhatikan, ketika merencanakan wewenang dan tanggungjawab setiap tim member, perlu menegaskan dasar dari pembagian wewenang dan tanggungjawab secara jelas. Misalnya berdasarkan senioritas atau ketrampilan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun