Mohon tunggu...
Worklife

Impian dan Doa Adalah Penyemangat untuk Tidak Menyerah

9 Mei 2019   12:03 Diperbarui: 9 Mei 2019   12:07 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Angan-angan/impian/harapan yang baik & doa merupakan sugesti positif yang selalu saya tanamkan dalam dalam diri saya karena itu merupakan semangat untuk mengejarnya.

Mungkin cerita saya ini tidak sebagus/seistimewa cerita orang-orang diluar sana, namun setidaknya mungkin bisa sedikit menginspirasi bahwa tidak salah kalau kita berangan-angan/mempunyai impian & tentunya disertai doa karena doa adalah diatas segala-galanya agar impian kita bisa terwujud.

Singkat cerita nama saya Yanti, dulu waktu kuliah saya ingin sambil kerja karena dengan kerja kita bisa bersosialisasi & berteman dengan banyak orang. Namun saat itu ortu terutama  Ibu menentang karena harus focus dengan kuliah saja, setelah saya jelaskan akhirnya ortu merestui karena tanpa restu dari ortu saya tidak bisa melangkah. Semester 2 saya bekerja jadi SPG di Mall tentunya sambil kuliah Sabtu&Minggu, saat itu memang berat karena saya harus membagi waktu antara bekerja & kuliah & semua proses itu saya lalui sampai akhirnya saya lulus kuliah & perusahaan akhirnya tahu kalau saya sudah Sarjana & harus ditempatkan di bagian office di Surabaya namun sebelumnya harus dimutasi dulu ke luar Jawa tepatnya di Kalimantan. Namun terkendala karena tidak mendapat restu dari Ibu akhirnya harus saya lepaskan karena prinsip saya restu dari ortu adalah doa.

Setelah lama jobless akhirnya Th 2002 saya memutuskan merantau ke Jakarta karena ingin bekerja agar bisa membahagiakan & membanggakan orang tua & kebetulan keluarga besar Ibu saya berdomisili di Jakarta, akhirnya saya diterima di Bank Swasta sebagai outsource & seiring jalannya waktu seharusnya saya bisa menjadi kayawan tetap namun ternyata atasan saya "menjegal" karena surat pengangkatan karyawan tetap lupa ditandatangani oleh atasan yang lebih tinggi (saat itu berangkat menunaikan ibadah haji). Saat itu perasaan saya kecewa, marah & campur aduk sampai akhirnya saya berdoa & ikhlas menganggap itu ujian kesabaran dari Allah buat saya karena mungkin ada hikmah besar dibalik semua itu.

Keikhlasan & doa saya akhirnya terjawab sudah Th 2005 ada orang yang baik menawari saya untuk coba ikut serangkaian tes penerimaan karyawan tetap di Bank NISP & finally saya diterima (impian saya waktu kecil jadi pegawai Bank). Hari pertama saya bekerja di Bank NISP Gunung Sahari sebagai Admin Kredit bagian asuransi & seiring jalannya waktu kantor pusat Bank OCBC NISP pindah ke JL Prof Dr Satrio (OCBC NISP TOWER) & saya masih dibagian yang sama. Akhirnya saya menikah & minta mutasi ke Kudus karena ingin bisa berkumpul dengan keluarga. 

Saya bangga menjadi keluarga besar Bank OCBC NISP sampai dengan saat ini hampir 14 Th & menjadi bagian dari Divisi Record Management. Banyak angan-angan/impian yang bisa terwujud melalui benefit yang diberikan perusahaan untuk mensejahterakan karyawannya. Dari semula tidak punya apa-apa akhirnya melalui fasilitas benefit yang diberikan perusahaan bisa mempunyai rumah, motor & mobil dll. Saya bersyukur, bangga & berterima kasih sekali sudah menjadi bagian dari keluarga besar dari Bank OCBC NISP.

Angan-angan/impian/harapan yang baik merupakan sugesti positif dalam semangat kita untuk mengejar&mewujudkannya..... TIDAK ADA YANG TIDAK BISA....tentunya disertai doa karena tanpa doa semuanya akan sia-sia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun