Ahhhh!! Rasanya pengen bilang ke Hwa-shin, "Bang, sini sama aku aja.. Ntar aku temenin ke dokter, tapi pulangnya masakin ramyun ya...". Hahaha... Halu maksimal!Â
Seperti biasa, pasti ada pesan moral dari semua drama korea. Antara lain:
1. Hwa-shin adalah seorang pewarta yang profesional. Buat Hwa-shin, seorang pewarta hanya boleh menyampaikan fakta. Dan pewarta bekerja untuk pemirsanya, dan bukan untuk kepentingan sponsor.Â
Walaupun itu artinya Hwa-shin dimusuhi oleh abang dan seluruh keluarganya, atau dianggap egois dan jahat oleh sahabatnya, bahkan membuatnya kehilangan pekerjaan, tapi Hwa-shin tidak merasa ada yang salah selama apa yang disampaikannya adalah fakta. Â
2. Na-ri selalu mencintai dengan tulus. Na-ri mencintai Hwa-shin dengan tulus, sungguh-sungguh mau menolong Hwa-shin supaya bisa sembuh. Na-ri juga mencintai pekerjaannya dengan tulus.Â
Tidak peduli kalau hanya tampil 60 detik, tidak peduli kalau pembawa berita ramalan cuaca hanya dianggap warga kelas dua, buat Na-ri pekerjaannya itu penting.Â
Dia ingin membantu pemirsa dengan memberikan informasi yang akurat, sehingga mereka bisa mempersiapkan diri menghadapi cuaca buruk. Karena itu, Na-ri selalu mempersiapkan diri dengan baik sebelum bertugas. Dengan inisiatif sendiri, Na-ri mengumpulkan informasi tentang cuaca dari BMKG setempat.
3. Sesuatu baru terasa berarti ketika kita kehilangan. Kadang-kadang kita memang butuh trigger untuk sadar akan perasaan kita. Kalau memang untuk kita, maka mudah-mudahan akan kembali dan jadi milik kita. Tapi seringkali itu hanya berlaku di dunia drama dan novel remaja. Di dunia nyata, kalau lambat bertindak, yang ada keburu ilang digondol orang!Â